Wednesday, January 9, 2013

Faedah Pagi Ini

*Kholid Syamhudi*

Hudzaefah bin Yaman berkata, Kami berada di sisi Umar bin al-Khatthab. Umar berkata, “Siapa di antara kalian mengetahui hadits Nabi tentang fitnah?” Hudzaefah menjawab, “Saya menghafalnya seperti yang telah beliau sabdakan.” Umar berkata, “Katakanlah, sesungguhnya kamu adalah orang pemberani. Apa yang Nabi sabdakan?” Hudzaefah berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Fitnah seseorang pada keluarganya, hartanya, dirinya, anaknya, dan tetangganya, dihapus oleh puasa, shalat, sedekah, amar ma’ruf dan nahi mungkar.’ Umar berkata, “Bukan itu yang aku inginkan. Yang aku inginkan adalah fitnah yang silih berganti seperti ombak lautan.” Hudzaefah berkata, “Apa urusanmu dengannya wahai Amirul Mukminin? Sesungguhnya antara dirimu dengannya terdapat pintu yang tertutup.” Umar berkata, “Lalu pintu itu dipecahkan atau dibuka?” Hudzaefah menjawab, “Dipecahkan.” Umar berkata, “Hal itu lebih pantas untuk tidak ditutup selama-lamanya.” Maka kami [perawi dari Hudzaefah] bertanya kepada Hudzaefah, “Apakah Umar mengetahui siapa pintu itu?” Hudzaefah menjawab, “Ya, seperti dia mengetahui setelah malam ada siang, saya menyampaikan hadits kepadanya bukan kebohongan.” Perawi dari Hudzaefah berkata, “Kami merasa segan untuk bertanya kepada Hudzaefah siapakah pintu itu? Lalu kami berkata kepada Masruq, ‘Tanyakanlah kepadanya.’ Lalu Masruq bertanya, dan Hudzaefah menjawab, ‘Umar’.” Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.
Dalam riwayat Muslim, Hudzaefah berkata kepada Umar, “Sesungguhnya antara dirimu dengannya terdapat pintu yang tertutup yang hampir-hampir dipecahkan.” Umar berkata, “Dipecahkan, tidak ada bapak bagimu, mengapa tidak dibuka? Mungkin bisa diatasi.” Hudzaefah berkata, “Tidak, dipecahkan.” Hudzaefah berkata, “Aku juga telah menyampaikan kepada Umar bahwa pintu itu adalah seseorang yang dibunuh atau mati.” Diriwayatkan oleh Muslim.
                      ⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴┈̥-̶̯͡⌣̊

No comments:

Post a Comment