*Abu Ayaz*
Ahlus Sunnah wal Jama'ah dalam menasihati Pemerintah
Prinsip Ahlus Sunnah wal Jama'ah TIDAK mengadakan penghasutan atau provokasi utk memberontak pada pemerintah meskipun pemerintah berbuat Zhalim.
Petunjuk Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمََ.
"Barang siapa yg ingin menasihati pemerintah janganlah ia menampakkan dg terang2an. Hendaklah ia pegang tangannya lalu menyendiri dgnya. Jika penguasa itu mau mendengar nasihat itu maka itu yg terbaik dan bila penguasa itu enggan, maka ia telah sungguh melaksanakan amanah yg dibebankan kepadanya. (Hr. Ibnu Abi 'Ashim dalam as-Sunnah II/507-508)
Ahlus Sunnah wal Jama'ah tidak suka dan tidak rela dg kezhaliman dan kemunkaran yg dilakukan penguasa atau pemerintah. Akan tetapi cara mengingkarinya dan cara menasihatinya harus dengan petunjuk Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمََ. Dan atsar Salafus Shalih.
Bagi pelaku Demo. Orang yg demikian itu akan dihinakan اَللّهُ سبحانه وتعالى pada hari kiamat. Sebagaimana sabda Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمََ.
"Barang siapa yg memuliakan penguasa di dunia akan dimuliakan اَللّهُ سبحانه وتعالى di akhirat dan barang siapa yg menghinakan penguasa di dunia maka اَللّهُ سبحانه وتعالى akan hinakan dia pada hari Kiamat" (Hr. Ahmad V/42, 48-49)
Na 'Udzubillahhimindlalik.
Imam Ibnu 'Ashim dalam kitabnya As-Sunnah, memberikan bab "Apa2 yg diriwayatkan dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمََ. Yg memerintahkan utk memuliakan penguasa dan melarang keras menghinakannya" (as-sunnah II/ 475-476)
Menaati pemimpin secara ma'ruf merupakan salah satu dasar utama 'aqidah, kita wajib ta'at pada ulil amri, ketaatan itu termasuk kewajiban syar'i atas muslim.
Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمََ. Memerintahkan kita bersabar thd kezhaliman penguasa karena kesabaran itu akan memberikan ganjaran yg besar. Lihat Hr. Muslim 1849.
Wallahu ta'ala bishowab semoga dapat membawa manfa'at buat kita semua menyikapi keputusan pemerintah dalam kenaikan BBM dan yg lainnya
No comments:
Post a Comment