"FADHAA-ILUL A'MAAL MIN SYAHRI RAMADHAAN"
(Keutamaan Amal Amal di Bulan Ramadhan)
"FIQH SHIYAM" (Fiqh Puasa)
I. UMUM.
MACAM MACAM PUASA.
Puasa dlm Al Qur'an Maupun as Sunnah An Nabawiyah, menurut hukumnya terdiri dari tiga hukum yaitu:
1. Puasa Wajib (Fardhu / Maktubah). Yaitu Puasa yg wajib dilakukan, tdk boleh tidak. Sifatnya mengikat.
2. Puasa Sunnah (Nafilah / Tathawwu'). Yaitu puasa yg menjadi pilihan hamba, boleh dilakukan atau tdk. Dan sifatnya adalah tambahan dlm ibadah.
3. Puasa Yg dilarang / Haram (Mamnu'ah). Yaitu Puasa yg dilarang utk dilakukan. Sifatnya adalah dosa bagi yg melaksanakannya.
II. DASAR HUKUM PUASA WAJIB.
Dasar hukum dari ibadah puasa yg wajib, baik secara umum dan puasa Ramadhan secara khusus adalah:
1).Kaffarat Haji. Qs.2:196,
2).Kaffarat Membunuh hewan buruan saat ihram. Qs.5:95
3).Kaffarat Membnuh. Qs.4:92
4).Kaffarat Sumpah. Qs.5:89
5).Kaffarat Zhihar. Qs.58:4.
6).Khusus Puasa Ramadhan. Qs.2:183-187
"Islam itu dibangun di atas Lima dasar, Syahadat bahwa tdk ada ilah yg berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan Shalat, menunaikan Zakat, Melaksanakan Haji dan PUASA RAMADHAN". (HSR.Bukhari 8, Musllim 16).
III. MAKNA PUASA.
*Puasa dalam bahasa arab adalah Shiyam, maknanya sama dg Imsak yg berarti Menahan. Hal ini spt ditunjukkan oleh firman Allah, dlm kisah Maryam dalam Qs.19:26.
*Secara Istilah shiyam berarti "menahan diri dari makan, minum, jima' (hub.sex), serta hal2 yg membatalkan puasa dlm rangka ibadah kpd Allah dan meraih ridha-Nya, mulai sejak terbit fajar sampai terbenam matahari".
*Menurut Musa Al Hajjawi dlm Al Iqna' 1/485, Puasa berarti: "Menahan diri dari hal2 tertentu, pada waktu tertentu oleh org tertentu".
IV. URGENSI PUASA.
Urgensi dan keutamaan dari puasa adalah :
1). Salah satu Asas Syari'at Islam yg manakala ditinggalkan akan mengakibatkan dua konsekwensi: Dosa besar atau Kafir.
2). Ibadah yg telah Allah tetapkan kpd Ummat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana yg telah Dia wajibkan atas ummat Nabi2 terdahulu, agar dpt meraih kemuliaan di sisiNya yaitu Takwa, Qs.2:183.
3). Sebagai pengendali nafsu syahwat. Sabda Nabi, dari Ibnu Mas'ud: "wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian yg tlh mampu utk menikah, maka hendaklah ia menikah. Krn sungguh yg demikian lebih dpt menundukkan pandangan dan lbh menjaga kehormatan. Dan barangsiapa yg belum mampu maka hendaklah ia berpuasa. Krn sungguh puasa itu dpt menjadi pengekang syahwat baginya". (HSR.Bukhari 5066. Muslim 3384, 3386).
4). Kemuliaan di sisi Allah. Qs.49:13
Dari Abu Hurairah: "Bau mulut org yg berpuasa lbh harum dari wanginya minyak kesturi di sisi Allah (HSR. Bukhari 1894, Muslim 2702).
5). Rahmat Allah atas hamba2Nya, yg Dia jadikan sebgai kaffarat dosa bagi mereka. Qs.33:35.
Dari Abu Hurairah: "Shalat lima waktu, Jum'at ke Jum'at berikutnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya, adalah pelebur dosa yg terjadi di antaranya, jika dosa2 besar dijauhi". (HSR. Muslim 233, Ibnu Hibban 879 al Mawarid).
6). Pembawa dua kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Dari Abu Hurairah: "....Terdapat dua kebahagiaan bagi org yg puasa. Kebahagiaan saat berbuka dan kebahagiaan saat berjumpa dg Allah di (akhirat)". (HSR. Muslim 2700, 2701)
7). Sebagai Pemberi Syafa'at bagi pelakunya pada hari Kiamat.
Dari Abdullah bin Amr bin Ash "Puasa dan Al Qur'an memberi Syafa'at bagi hamba di hari kiamat (HSR. Ahmad Al Bani Al Jami'ash Shahihah 3882).
V. HIKMAH PUASA.
Hikmah atau nilai edukasi yg terdapat di dalam ibadah puasa, sangat berguna bagi jiwa dan raga, baik secara individual maupun sosial amat banyak. Diantaranya adalah:
1). Mengingatkan dan mempertajam sikap Muraqabah (Selalu merasa diawasi oleh Allah).
2). Mendidik manusia utk sabar agar mampu dlm mengekang hawa nafsu yg memerintah kpd kejelekan. Qs.12:53.
3). Mendidik manusia agar menahan amarahdan menjadi mudah memaafkan.
4). Mengajarkan sikap disiplin dan rasa tanggung jawab.
5). Menumbuhkan rasa cinta.
6). Mengikis sifat Angkuh dan sombong.
7). Mengasah kepekaan serta kelembutan hati terhadap sesama.
8). Memantapkan sikap saling menghargai kpd sesama.
9). Mempertajam ingatan org yg diberi kelebihan nikmat oleh Allah agar punya kepedulian kpd org yg kekurangan.
10). Mempersempit jalan Setan.
11). Dari segi medis Puas sebagai Detoksinasi bagi tubuh agar senantiasa sehat dan kuat.
VI. JENIS PUASA WAJIB.
1. PUASA RAMADHAN.
A. DASAR HUKUM.
Dasar hukum dari perintah puasa Ramadhan. Qs.2:183-187.
B. SANKSI BAGI YG TDK PUASA.
Hukum Meninggalkan puasa Ramadhan tanpa alasan yg dibenarkan syari'at.
C. KEUTAMAAN RAMADHAN.
c.1. Bulan Kebaikan.
Dari Abu Hurairah: "Apabila tiba malam pertama bulan Ramadhan, para setan jahat dan jin pembangkang yg durjana dibelenggu. Pintu pintu Neraka ditutup, maka tidak ada satupun pintu neraka dibuka. Pintu pintu surga dibuka, tidak ada satupun yang tertutup. Malaikat menyeru: "Wahai para pencari kebaikan, datanglah (menuju ketaatan kepada Allah). Wahai para pelaku keburukan, berhentilah (bertaubatlah dari kemaksiatan kpd Allah)".(HSR. Tirmidzi 682. Ibnu Majah 1642).
c.2. Bulan Ampunan.
Dari Abu Hurairah: "Shalat lima waktu, shalat Jum'at ke Jum'at berikutnya, serta satu bulan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya, adalah penghapus dosa dosa yang dilakukan diantara keduanya, selama dosa dosa besar dijauhi". (HSR.Muslim 551).
c.3. Bulan Keberkahan.
Dari Abu Hurtairah: "Telah tiba bagi kalian bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, Allah mewajibkan bagi kalian
berpuasa. Pintu pintu langit dibuka, pintu pintu neraka Jahim ditutup. Setan Durjana diikat selama bulan ini. Padanya Allah menentuka satu malam yg lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang terhalangi dari
mendapatkan kebaikannya, maka ia telah merugi". (HSR.An Nasa-i 2106).
c.4. Bulan Al Qur'an.Qs.2:185,44:
Tafsir Ibnu Katsir 1/505: "Allah memuji(memuliakan) dan mengistimewakan bulan Ramadhan dari bulan bulan lainnya, dengan memilihnya sbg waktu untuk menurunkan Al Qur'an".
c.5. Bulan Pembebasan dari Azab Neraka.
Dari Abu Hurairah: "....Dan Allah membebaskan hamba2 yang dikehendaki-Nya dari siksa neraka. Demikian itu, terjadi di setiap malam(Ramadhan)". (HSR. Ibnu Majah 1642).
c.6. Bulan Kesabaran.
Dari Abu Umamah AlBahili: "Berpuasalah di bulan kesabaran(Ramadhan),
c.7. Bulan Terijabahnya Doa doa.
Dari Abu Hurairah: "Ada tiga org yg tdk ditolak doanya; "Musafir, Org yg berpuasa sampai ia berbuka, dan orang yg dizhalimi". (HSR. Ibnu Majah 1752. Al Bani dlm Ash Shahihah 596 dan 1797).
c.8. Bulan Lailatul Qadar (Malam penetuan Taqdir utk 1 thn ke depan). Qs.97:2.44:1-6
Dari Aisyah: "Carilah malam Lailatul Qadar pd malam2 ganjil di Sepuluh hari akhir Ramadhan" (HSR. Bukhari 2017, Muslim 2768).
c.9. Bulan Penuh Pahala.
Syaikh DR. Ibrahim Ar Ruhaili dlm Kitab Tajrid Al Ittiba' hal.117-118, beliau berkata: "Pahala dilipatgandakan di buln Ramdhan mutlak bagi seluruh jenis amal shalih".
c.10. Bulan Ash Shiddiqiin (Org2 yg jujur) dan Syuhada (Org2 yg syahid).
Dari Amr bin Murrah al Juhani: "Suatu hari seorang pria bertanya: "Ya Rasulullah! Apa pendapatmu bilamana aku bersaksi bahwa Tidak ada Ilah yg berhak disembah selain Allah dan bahwa engkau adalah Rasul Allah. Aku menegakkan shalat lima waktu, menunaikan Zakat, berpuasa Ramadhan dan shalat Tarawih di malam2 Ramadhan, Maka aku termasuk orang seperti apa? Rasulullah menjawab: "Engkau termasuk Shiddiqiin & Syuhada". (HSR. Ibnu Hibban. Shahih at Targhib wat Tarhib. 361 & 1003).
c.11. Bulan Pahala Haji Bersama Nabi bagi yg Umrah Ramadhan.
Dari Ibnu Abbas: "Sesungguhnya Umrah di bulan Ramadhan pahalanya sama seperti ibadah haji bersamaku (HSR. Muslim 3029).
c.12. Bulan Bershadaqah.
Dari Ibnu Abbas, dia berkata: "Rasulullah adalah org yg sangat dermawan, dan kedermawanan pada diri beliau yg sangat banyak adalah pada bulan Ramadhan, pada saat Jibril menemui beliau. Dimana Jibril selalu mendatangi Beliau di setiap malam Ramadhan untuk mengajarkan Al Qur'an. Dan Sungguh saat itu Rasulullah lbh dermawan daripada angin yg berhembus". (HSR. Bukhari 6 & 1902).
D. PERSIAPAN MEMASUKI RAMADHAN
Hal2 yg harus kita persiapkan sebagai modal dasar utk memasuki bln Ramadhan adalah:
1. Persiapan Materi (I'dad Maaliyah).
Persiapkan harta yg halal bukan dari harta yg haram.
*Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: "Ya,ti 'Alan Naasi Zamaanun Laa Yubaalil Mar-u Maa Akhadza Minal Halaali Am Minal Haraami" = "Manusia akan mengalami suatu zaman dimana seorg tdk pduli terhadap apa yg diambilnya, apakah halal ataukah haram".(HSR. Bukhari 2059.An Nasa'i 7/242)
*Qs.2:153,168.
*Dari Anas bin Malik, Nabi bersabda: "Thalabul Halaali Waajibun 'Alaa Kulli Muslimin" = "Mencari rezeki yg halal wajib hukumnya bagi setiap muslim". (HHR. Ath Thabrani dlm al Ausath spt dlm Majma Zawaid 10/291).
*Dari Abdullah bin Mas'ud, Nabi bersabda: "Thalabul Halaali Fariidhatun Ba'dal Fariidhati" = "Mencari rezeki yg halal adalh kewajiban setelah kewajiban". (HSR. at Thabrani al Aushat / Majma Zawaid 10/291, al Baihaqi dlm Syu'abul Iman 8741).
*Dari Jabir,Nabi bersabda: "Laa Tastabthi-ur Rizqa. Fa Innahu Lan Yamuutal 'Abdu Hattaa Yablugha Aaakhira Rizqin huwa lahu. Fa Ajmiluu Fith Thalabi. Akhdzil Halaali Watarkil Haraami" = "Jgnlah kalian menganggap rezeki kalian lambat turun. Sesungguhnya tdk ada seorgpun mati melainkan telah sempurna rezekinya. Carilah rezeki dg cara yg baik, ambillah yg halal dan tinggalkan yg haram". (HSR. Ibnu Hibban 3239, Al Hakim 2/4, Al Baihaqi 5/264-265, Abu Nu'aim dlm Al Hilyah 3/156-157).
*Dari Said al Khudri,Nabi bersabda: "Ayyumaa Rajulin Kasaba Maalan Min Halaalin Fa-Ath'ama Nafsuhu Au Kasaahaa Faman Duunahu Min Khalqillaahi Kaana Lahu Bihi Zakaatun" = "Setiap org yg mencari harta yg halal lalu ia makan darinya utk dirinya atau atau makhluk Allah yg lain, maka itu bagaikan zakat utk dirinya sendiri".(HSR. Ibnu Hibban 4222).
*Nabi bersabda: "Innahu Laa Yadkhulul Jannata LaHmun Nabta Min SuHtin aNaaru Aulaa Bihi" = "Sesungguhnya tdk masuk Surga daging yg tumbuh dari harta yg haram. Neraka lbh pantas utknya". (HSR. Ahmad dan AdDarimi. Shahih Targhi wat
*Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: "Man Jama'a Maalan Haraaman Tsumma Tashaddaqa Bihi Lam Yakun Lahu Fiihi Ajrun Wakaana Ishruhuu 'Alaihi" = "Siapa yg mengumpulkan harta haram, lalu dia bersedekah dgnya maka dia tdk mendptkan pahala dan dia tetap mendptkan dosa". (HSR. Ibnu Hibban 2206. Al Hakim 1/390).
2). Persiapan Badan / Jasmani (I'dad Jasadi).
Menjaga kondisi tubuh agar senantiasa dlm kondisi fit / sehat, krn ibadah2 di bln Ramadhan sangat menguras tenaga dan energi yg banyak dan sangat membutuhkan tubuh yg kuat.
Dari Abu Hurairah: "Al Mu,minul Qawiyyu Khairu Wa AHabbu Ilallaahi Minal Mu, minidh Dha'iifu Wa Fii Kulli Khairin" = "Mukmin yg kuat itu lbh baik dan lbh dicintai oleh Allah daripada mukmin yg lemah, waalupun masing2 mempunyai kebaikan". (HSR. An Nasai 10459, Ibnu Majah 4168, Ibnu Hibban 5721).
3).Persiapan kejiwaan (I'dad Ruhiyah). Diantaranya:
1). Membekali diri dengan ilmu. Qs.9:122
-Beramal ilmiyah dan berilmu amaliyah. Atau Berilmu sebelum berbicara dan beramal. Qs.17:36,11:46.
Dari Muawiyah bin Abu Sufyan: "Siapa yg Allah kehendaki kebaikan kpdnya maka akan dijadikannya memahami agama" (HSR. Bukhari.71, Muslim 1037).
Dari Abdullah bin Mas'ud: "Tdk ada hasad kecuali pada dua perkara: `Seorg yg diberi Allah harta kemudian ia infakkan utk kebenaran dan seorg yg Allah berikan hikmah(ilmu) kemudian ia amalkan dan ia ajarkan". (HSR. Bukhari Muslim).
-Org berilmu Paling bagus amalnya.Qs.3:18,22:54, 28:80, 35:28
2). Berdoa agar Allah mempertemukan kita dg Ramadhan dan dpt beramal di dlmnya dgn sebaik-baiknya.
-Dalil doa secara umum: Qs.40:60
Dari Anas bin Malik,Nabi bersabda: "Laa Ta'jizuu Fiddu'aa-i Fa Innahu Lan Yahlika Ma'ad Du'aa-i AHadun" = "jgnlah kalian meremehkan doa krn tdk ada org celaka selama dia berdoa". (HSR. Ibnu Hibban 868, Al Hakim 1/494).
Dari Salman, Nabi bersabda: "Innallaaha Hayiyyun Kariimun YastaHyii Idzaa Rafa'ar Rajulu Ilaihi Yadahu An Yuraddahumaa Shifran Khaa-ibataini" = "Sungguh Allah adalah Maha Pemalu lagi Maha Mulia. Malu jika ada seorg yg mengangkat kedua tangannya lalu menolaknya tanpa memberi apa2 dan kecewa". (HSR. Abu Dawud 188, Tirmidzi 3556, Ibnu Majah 3865, Ibnu Hibban 873, Al Hakim 1/497).
-Kita tdk dapat beramal kecuali dg pertolongan Allah. Maka mintalah pertolongan kpd Allah agar kita diberi pertolongan dg kemampuan utk melaksanakannya.Qs.2:153.
-Kita tdk dpt beramal kecuali dg hidayah yg Allah berikan. Dgn hidayah Allahlah sesorg akan mudah utk beramal. Qs.7:43.
Maka mintalah hidyah kpd Allah agar kita dimudahkan utk beramal. Qs.46:15, 3:8.
Dari Ibni Umar, Nabi bersabda "Addu'aa-u Yanfa'u Mimmaa Nazala Wa Mimmaa Lam Yanzil Fa'alaikum 'Ibaadallaahi Biddu'aa-i" = "Doa itu bermanfaat bagi apa2 yg sudah terjadi atau yg belum terjadi. Hendaklah kalian banyak brerdoa wahai hamba2 Allah". (HSR.Tirmidzi 3048, Al Hakim 1/493, Shahih al Jami' 3409).
Ma'la bin Al Fadhl Rahimahullah berkata: "Para Pendahulu kiat Salaf al Shalih generasi terbaik umat ini memanjatkan doa kpd Allah Ta'ala enam bulan sebelumnya utk berjumpa dg Ramadhan dan enam bulan berikutnya agar ibadah Shaum mrk diterima oleh Allah 'Azza Wajalla. Yahya bin Abi Katsir Rahimahullahu bersaksi bahwa diantara doa mrk adalah:
اللهم سلمني إلى رمضان وسلم لي رمضان وتسلمه مني متقبلا
"Allaahumma Sallimnii Ilaa Ramadhaana Wa Sallim Lii Ramadhaana Wa Tusallimhu Minnii Mutaqabbalaa"="Ya Allah, sampaikanlah aku kpd Ramadhan dan sampaikanlah Ramadhan kpdku dan terimalah ibadah Ramadhan dariku dg kerelaan". (Ibnu Rajab dlm Kitab Lathaif Al Ma'arif hal.376.Tahqiq As Salus).
3). Bertaubat sebelum memasuki Ramadhan.
Dalil Taubat secara umum: Qs.3:133,135, 24:31, 66:8
Dalil bertobat seblm Ramadhan
Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: "Ash Shalawaatul Khamsu Wal Jumu'atu Ilal Jumu'ati Wa Ramadhaanu Ilaa Ramadhana Mukaffiraatun Maa Bainahunna Idzajtunibatil Kabaa-ir = "Shalat lima waktu, Shalat jum'at ke shalat jum'at berikutnya dan satu Ramadhan ke Ramadhan berikutnya adalah penghapus segala dosa diantara keduanya, selama dosa2 besar dijauhi". (HSR. Muslim 551).
Kalimat selama dosa2 besar dijauhi, artinya dosa yg diampuni dlm Ramadhan adalah dosa2 sedang dan kecil. Dan itu bisa didapatkan bilamana dosa2 besar dibersihkan lbh dahulu dg taubat.
4). Merasa gembira dan senang dg datangnya bln yg penuh rahmat.Qs.10:58.
Alasan2 kenapa kita harus merasa senang dan gembira disetiap datang waktu dan momentum utlk beramal diantaranya:
a. Krn Ramadhan bulan bursa amal, pusat perdagangan antara hamba dg Allah yg bayarannya surga. Qs.9:111-112.
b. Krn setiap amal shalih selalu diliptakan gandakan pahalanya oleh Allah, sedangkan dosa diperkecil ganjarannya. Qs.28:84, 40:40, 6:160, 2:261.
c. Krn dg amal shalih Allah jadikan penghapus dosa2. Qs.11:114, 22:50, 29:7, 64:9,
Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: "Man Shaama Ramadhaana Iimaanan WaHtisaaban Ghufira
lahu Maa Taqaddama Min Dzanbihi" = "Siapa berpuasa Ramadhan krn keimanan dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosa2 yg telah lalu". (HSR.Muttafaqqun 'alahi. Bukhari 1901. Muslim 760).
d. Krn dg beramal kita telah mempersiapkan bekal yg paling baik utk perjalnan menuju akhirat. Qs.59:17, 18:46, 2:197, 47:36, 6:32.
e. Krn dg amal Shalih hubungan seorg hamba dg Rabbnya sangat dekat dan terangkat derajatnya. Qs.34:37, 6:132, 49:13.
f. Krn dg ketaqwaan dari amal shalih kita telah meyelamatkan diri dari azab neraka. Qs.19:71-72
g. Krn dg Amal Shalih, kita diberi warisan terrbaik oleh Allah yaitu surga. Qs.18:107-108, 23:1-11, 7:43, 39:73-74.
5). Ber'azam (bertekad) utk bersungguh2 dlm beramal seakan2 Ramadhan yg terakhir agar tdk ada penyesalan setelah mati. Qs.59:17-18, 63:10-11, 23:99-
Dari Abu Ayyub,Nabi bersabda: "Idzaa Qumta Fii Shaalatika Fashalli Shalaata Muwaddi'in" = "Jika kamu mengerjakan shalat, maka shalatlah seorg yg seakn2 yg akn berpisah (mati)". (HSR. Ahmad 4/412, Ibnu Majah 4171, al Bani menshahihkan dlm Shahih Al Jami' 742).
6). Tawakkal kpd Allah.
a. Bila kita telah berazam terhadap sesuatu maka bertawakkallah kpd Allah. Qs.3:159, 67:29
b. Segala urusan harus dikembalikan kpd Allah. Qs.11:123, 25:58, 33:3, 60:4.
c. Tdk ada yg bisa menolong kita kecuali Allah, maka bertawakkallah kpd-Nya. Qs.3:160
d. Tawakkal adalah tanda keimanan. Qs.5:23, 10:84, 8:2
e. Dg bertawakkal kpd Allah maka Dia akan mencukupkan segala urusan kita. Qs.65:3.
Dari Umar bin Khaththab,Nabi bersabda: "Law Annakum Tatawakkaluuna 'Alallaahi Haqqa Tawakkulihi
Larazaqakum Kamaa Yarzuquth Thaira. Ta'duu Khimaashan Wa TaruuHu Bithaanaan" = "Sekiranya
kalian bertawakkal kpd Allah dg sebenar2nya tawakkal, maka Dia akan memberi rezeki kpd kalian sbgmana Dia memberikan rezeki kpd burung, pergi dg perut kosong dan kembali dg perut kenyang". (HSR. Tirmidzi dia hadits ini hasan. Silsilah Ash Shahihah 310).
f. Allah menjanjikan kemulian di dunia dan dikahirat bagi yg sabar dan bertawakkal. Qs.16:41-42.
E. JAGALAH AMALMU AGAR TIDAK SIA SIA.
- Ketahuilah bhw Allah memberi kita fasilitas yg banyak (langit, bumi & waktu) kpd kita agar dgn itu Dia menguji siapa diantara hamba2Nya yg paling bagus amalnya. Qs.11:7, 18:7, 67:2.
- Ramadhan bln amal. Kita disyari'atkan utk memperbanyak amalan di dlmnya. Maka usaha
kanlah agar setiap amal yyg kita lakukan adalah amalan2 yg terbaik.
- Tetapi ketahuilah, bahwa tdk setiap amal yg kita lakukan itu diterima / dikabulkan Allah, krn boleh jadi tdk sesuai standar Amal yg ditetapkan Allah. Jgnlah smp kita merasa sdh beramal dg amalan yg sangat banyak, ttp kita tdk mendptkan apa2 dari amal2 kita alias sia2 alias Rugi. Qs.18:13-16, 25:23.
- Agar amal yg kita lakukan dpt mjd tanaman yg dpt dipanen kelak di akhirat,maka perhatikan hal2 sbb:
a. SYARAT AMAL.
Syarat amal itu ada pada tiga kata: RIDHA. Qs.57:27.
Nabi bersabda: "Innallaaha Laa Yanzhuru Ilaa AJsaadikum Walaa Amwaalikum Walaakin Yanzhuru Ilaa Quluubikum Wa A'maalikum" = "Sungguh Allah tdk melihat rupa dan hartamu, ttp dia hanya melihat kpd Hati & amal2mu". (HSR. Muslim 1264).
Tiga Kata Ridha itu adalah:
1). Beramallah dg amalan yg Allah Ridhai.Qs.46:16:
"......Wa An A'mala Shaalihan Tardhaahu".
Maksud dari amalan yg Allah ridhai adalah:
- Beramal dg yg Allah syari'atkan. Qs.42:13.
- Beramal dg yg bukan Allah Syari'atkan adalah perbuatan syirik dlm Tasyri' (penetapan / pembuatan syari'at). Qs.42:21.
- Hukum asal dari perkara agama adalah Tauqifiyah (Hamba tdk boleh berinsiatif dlm membuat suatu bentuk syari'at atau suatu amalan smp Allah & RasulNya menetapkannya). Qs.49:1.
- Maka apabila Allah & RasulNya tlh menetapkan syari'at maka hamba yg beriman tdk boleh menyelisihinya atau membuat sesuatu yg berlainan dgnya atau menyalahi ketetapan. Qs.33:36, 24:63.
- Kita wajib merespon segera syari'at Allah & Rasulnya dg dua kata: "Dengar &Ta'at". Dan ketaatan itu dg taat kpd Rasulullah. Qs.24:51,54, 4:80.
- Cara menaati Rasulullah adalah dg Ittiba' (mengikuti) bukn Ibtida' (membuat bid'ah). Qs.3:31. Yaitu cukup mengambil apa yg beliau berikan contoh. Qs.4:65, 59:7:
"....Maa Aataakumur Rasuulu Fakhudzuuhu Wamaa Nahaakum 'Anhu Fajtanibuuhu" = "Apa2 yg Rasul berikan maka ambillah & apa2 yg dia larang kalian darinya maka tinggalkanlah".
Dari Abu Hurairah,Nabi bersabda: "Da'aunii Maa Tarakatukum. Innamaa Ahlaka Man Kaana Qablakum Katsratu Su-aalihim Wakhtilaafuhum 'Alaa Anbiyaa-ihim. Faidzaa Nahaitukum 'An Syai-in Fajtanibuuhu.Wa Idzaa Amartukum Bi Amrin Fa'tuu Mastatha'tum". = "Biarkan aku dg apa yg kutinggalkan kpd kalian. Sungguh ummat sebelum kalian binasa krn banyak bertanya dan meyelisihi Nabi2 mereka. Jika aku melarang kalian dari sesuatu maka jauhilah.Jika aku perintahkan kpd kalian suatu perkara maka lakukan sesuai kemampuan". (HSR. MA. Bukhari 7288. Muslim 1337,131).
- Dengan demikian siapa beramal dg suatu amalan dlm agama yg tdk disayri'atkan Allah & RasulNya maka amalan itu TERTOLAK dan oleh Rasulullah amalan itu disebut BID'AH.
Dari Aisyah,Nabi bersabda:
"Man AHdatsa Fii Amrinaa haadza Maa Laisa Minhu Fahuwa Raddun". = "Siapa membuat perkara baru dlm urusan(agama) kami ini,yg tdk termasuk bagiannya maka ia terolak". Pada Riwayat Muslim: "Man 'Amila 'Amalan Laisa 'Alaihi Amrun Fahuwa Raddun". = "Siapa mengerjakan yg tdk sesuai dg perintah kami, maka ia tertolak" (HSR. Bukhari 26?7. Muslim 17,18)
Dari Jabir, Nabi bersabda: "...Fa Inna Khairal Hadiitsi Kitaabullaahi Wa Khairal hadyi hadyu Muhammadin Wa Syarral Umuuri MuHdtsaatuhaa Wa Kulla MuHdtsatin Bid'ah Wa Kulla Bid'atin Dhaalalah". = "Sebaik2 perkataan adalah Kitabullah. Sebaik2 petunjuk adalh petunjuk Muhammad dan seburuk2 perkara(agama) adalah perkara2yg baru, dan setiap perkara baru(dlm agama) adalah Bid'ah dan setiap Bid'ah adalh sesat.
2). Beramallah semata2 krn mencari Keridhaan Allah.
Seorang hamba tdk boleh beramal dg suatu amalan yg Syari'atkan dg tujuan lain kecuali dg IKHLAS DAN SEMATA2 MENCARI WAJAH / KERIDHAAN ALLAH, bukan tujuan duniawi.
Qs.39:11, 98:6, 6:162-163, 2:139. 22:31.
Qs.29:36,48:29,11:15-16,17:18-
Nabi bersabda,Allah berfirman: "Ana Aghnasy Syurakaa-i 'Anisy Syirki Man 'Amila 'Amalan Asyraka Fiihi Ma'iya Ghairii Taraktuhu Wa Syirkahu" = "Aku adalah Dzat yg paling tdk mem
butuhkan sekutu.Siapa mengerjakan suatu amalan sedangkan ia menyeekutukan selainKu dgKu di dlmnya, maka Aku tinggalkan amal itu dan sekutunya". (HSR. Muslim 2895)
Jadikan Allah sajalah tujuan amal / ibadahmu ketika:
- Shalat. Qs.48:29
- Zakat. Qs.30:39.
- Haji. Qs.5:2.
- Berdoa dan Berdzikir. Qs.6:52, 18:28.
- Bershadaqah. Qs.2:272.
Dari Sa'ad bin Abi Waqqash, Nabi bersabda: "...Wa Innaka Lan Tunfiqa Nafaqatan Tabtaghii Bihaa Wajhallaahi Ilaa Ujirta 'Alaaha Hattaa Maa Taj'alu Fil Imraa-atika..." = "Sungguh pada setiap nafkah yg kamu nafkahkan dg niat utk mencari wajah Allah niscaya kamu akan diberi pahalanya, sehingga makanan Yg kamu suapkan ke mulut istrimu". (HSR. Muttafaq Alaih. Bukhari 56. Muslim 1628).
-Belajar Agama.
Nabi bersabda: "Man Ta'allama 'Ilman Mimmaa Yubtaghaa Bihi Wajahullaahi 'Azza Wa Jalla Laa Yata'allamhu
Illaa Liyushiiba Bihi 'Aradhan Minad Dunya Lam Yajid 'Arfal Jannati Yaumal Qiyaamati Ya'nii RiiHahaa" = "Siapa yg mempelajari suatu ilmu yg semestinya ditujukkan utk mencari keridhaan Allah, namun ia tdk mempelajarinya kecuali utk mendptkn kenikmatan dunia, niscaya pada hari kiamat ia tdk mendptkan wanginya surga". (HSR. Abu Dawud 3664. Shahih Al Albani).
3. Beramallah dg hati Ridha bukan krn terrpaksa.Qs.89:27-30, 98:7-8.
Dari Anas bin Malik, Nabi bersabda: "Inna 'Izhamal Jazaa-i Ma'a 'Izhamil Balaa-i.Wa Innallaaha Idzaa IHabba Qauman Ibtilaahum Faman Radhiya Falahur Ridhaa Wa Man Sakhitha Falahus Sukhtu". = "Sungguhnya besarnya pahala sesuai besarnya ujian. Sesungguhnya bila Allah mencintai suatu kaum Dia akan menguji mrk. Siapa yg ridha maka baginya keridhaan dan siapa yg mmurka maka baginya kemurkaan". (HSR. Tirmidzi 2396). Seorg hamba seharusnya hatinya merasa ridha disetiap dia beribadah kpd Allah, krn dia merasa bahwa:
- Dia membutuhkan Allah bukan sebaliknya. Qs.35:15.
- Amalnya utk diri sendiri. Qs.17:15, 41:46, 45:15,22, 53:38-
- Amalnya akan Allah balas dg yg lebih baik dari amalnya itu sebdiri. Qs.16:96-97, 4:124, 9:
B. KEWAJIBAN DLM BERAMAL.
1). Membuat Skala Prioritas.
- Mendahulukan yg Paling Penting (yg Fardhu) kemudian baru yg Penting (yg Sunnat).
- Hukum Taklifi adalah setiap yg wajib. Qs.2:238
2). Jgn Remehkan suatu amal sekecil apapun. Qs.9:121, 99:7, 18:49.
3). Bersegera dlm beramal tdk menunda nunda. Qs.2:148, 3:133, 59:17.
Dari Ibnu Abbas,Nabi bersabda: "Ni'mataani Maghbuunun Fiihimaa Katsiirun MinanNaasi Ash ShiHatu Wal Faraghu". = "Dua kenikmatan yg kebanyakan manusia terpedaya di dlmnya: Kesehatan & Waktu Luang". (HSR.
Bukhari 6412).
Dari Abu Hurairah: "Baadiruu Bil A'maali Fitanan Kaqitha'I'll Lailil Muzhlim. YushbiHur Rajulu Mu, minan Wa Yamsyii Kaafiran Wa Yamsyii Mu, munan Wa Yushbihu Kaafiran Yabii'u Diinahu Bi'aradhin Minad Dunya" = "Segeralah beramal shaleh sblm dtgnya fitnah laksana potongan2 malam yg gelap. Pada hari seorg dlm keadaan beriman dan sorenya mjd kafir. Pada sorenya dia beriman & paginya kafir. Dia menjual agamanya dg dunia yg sedikit". (HSR. Muslim 118).
4). Beramal sesuai dg kesanggupan. Qs.2:286, 7:42, 64;:16.
5). Bersungguh sungguh dlm beramal. Qs.3:102, 73:8, 29:69.
6). Menjaga Konsistensi amal. Tetap beramal / beribadah secara terus menerus smp ajal menjemput. Qs.57:16, 16:92, 15:99
Dari Abdullah bin Amr bin Ash, Nabi berkata: "Yaa Abdallaah, Laa Takun Mitsla Fulaanin.Kaana Yaquumul Laili Fataraka Qiyamal Laili" = "Wahai Abdullah!Jgnlah spt Fulan. Dahulu ia rajin bangun malam ttp sekarang mennggalkan Qiyaamul Lail". HSR. MA. Bukhari 1152.Muslim 1159,185).
c.RUH IBADAH.
Agar amalan/ibadahmu sempurna selamanya maka jiwailah setiap ibadahmu itu dg:
1). Mahabbah Lillah (Cinta kpd Allah). Qs.2:165, 9:24.
2). Khauf (Takut Azab) Allah.
3). Raja '(mengharap Rahmat) Allah. Qs.32:1516, 40:44-45.
Dari Jabir bi Abdullah, Nabi bersabda tiga hari sblm wafatnya: "Laa Tamuutunna AHadukum Ilaa Wahuwa Yuhsinuzh Zhanna Billaah" = "jgnlah salah seorg dari kalian mati kecuali berprasangka baik kpd Allah". (HSR.
Muslim 2877).
4). Sabar. Qs.3:200, 2:153, 20:
5). Selalu BerMuhasabah baik di awal maupun di akhir amal.
d. Hati hati terhadap pembatal amalmu.
1). Syirik besar. Qs.39:65, 22:31.
2). Syirik kecil yaitu Riya', (ingin dilihat) atau Sum'ah (ingin didengar). Qs.4:142, 2:264.
3). Menyakiti org yg diberi shadaqah. Atau
4). Mengungkit2 pemberian. Qs.2:262-264.
F.PANDUAN PUASA RAMADHAN.
1).SYARAT PUAS RAMADHAN.
Syarat syarat Puasa Ramadhan:
a.Islam.Qs.3:85.
Org kafir tdk wajib puasa.Jika dia masuk Islam pada bln Ramadhan maka ia wajib puasa pada sisa bln tsb.tanpa harus mengqadha hari2 yg ketika dia masih kafir.Qs.8:38.
b.Berakal/tdk gila.
c.Baligh(Dewasa).
Sabda Nabi:
"Rufi'al Qalamu 'An Tsalaatsatin
'Anil Majnuuni Hataa Yufiiqa Wa 'Anin Naa-imi Hatta Yastaiqazha
Wa 'Anish Shabiyyi Hattaa YaHtalima"="Diangkat pena dari tiga gol.Yaitu org gila smp sembuh,org yg tidur smp dia bangun dan anak2 smp dia ihtilam(mimpi basah)/baligh".(HSR.Tirmidzi 693.Shahih al Jami'
us Shaghir 3514).
d.Mampu menjalankan puasa(tdk sakit,atau tua renta).Qs.2:184.
e.Mukim.Bagi safar boleh
baginya menangguhkan puasa
nya atau boleh berpuasa.2:184.
Namu apabila org tg sakit atau safar itu tetap bertpuasa maka puasanya sah dan tdk meng
qadha.Hadits Anas bin Malik:
"Kami mengadakan perjalanan bersama Rasulullah.Org yg ber
puasa tdk mencela org yg ber
buka dan org yg berbuka tdk mencela org yg berpuasa".(MA.
Bukhari 1845.Muslim 1118).
f.Bersih dari Haidh atau Nifas.
Hadits dari Sa'id Al Khudri:
"Alaisa Idzaa Haadhat Lam Tushalli Wa Lam Tashum?
Fadzaalika Nuqshaanu Diinihaa"
"Bukankah bila wanita haidh ia tdk boleh shalat dan puasa?Demikian itu sbg tanda kekurangan agamanya".(HSR.Bukhari 951).
g.Masuk waktu,tampak hilal Ramadhan.Qs.2:184.
Hadits ari Abu Hurairah:
"Shuumuu Liru,yatihi Wafthiruu Liru,yatihi Fain Ghumma 'alaikum
Asy Syahru Fa'udduu Tsalaatsiina'
"Berpuasalah kalian bila sdh melihat hilal dan berbukalah bila sdh melihat hilal.Jika mendung atas kalian maka genapkan bln itu mjd tigapuluh hari".(MA. Bukhari.Fathul Bari 4/119 no.
1909.Muslim.19,1081).atau
Dari Ibnu Umar:
"Idzaa Ra-aitumuuhu Fashuumuu
Wa Idzaa Ra-aitumuuhu Fa-Afthiruu Fa-in Ghumma 'Alaikum
Faqduruu Lahu"="Jika kalian melihat hilal maka berpuasalah.
Jika kalian melihat hilal syawwal maka berbukalah.Bila mendung menghalangi kalian,maka genapkanlah".(HSR.Bukhari Muslim 1080)
2).RUKUN PUASA.
Rukun rukun Puasa diantaranya
a.Niat pada malam hari.
Hadits dari Ummul Mukminin Hafshah binti Umar bin Khathtab
"Man Lam Yubayyitish Shiyaama
Minal Laili Falaa Shiyaama Lahu"
"Siapa yg tdk berniat puasa sejak malam harinya,maka tdk ada puasa baginya".(HSR.At Tirmidzi 730).atau lafazh yg lain:
"Man Lam Yubayyitish Shiyaama
Qablal Fajri Falaa Shiyaama lahu"
"Siapa yg tdk berniat puasa sblm
fajar terbit,maka tdk ada puasa bginya(tdk sah)".(HSR.Ahmad 6/287,Abu Daud 2454,An nasai al Mujtabaa 2331,Ibnu Hibban 2/46 dan Ibnu Khuzaimah 3/212,dia menilai hadits ini shahih).
b.Menahan diri dari hal2 yg membatalkan puasa sejak terbit fajar smp terbenam matahari.
Qs.2:187.
---------------------
DOA BUKA PUASA YANG SHAHIH
Doa Berbuka Puasa yg Terkenal di Tengah Masyarakat:
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت
...
“Allahumma laka shumtu (wa bika aamantu) wa ‘ala rizqika afthortu”
Artinya:
Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rizki-Mu aku berbuka.
Haditsnya :
“Dari Mu’adz bin Zuhrah, sesungguhnya jika Nabi saw berbuka puasa, beliau membaca (doa), ‘Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu’ (ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka)”. (HR. Abu Daud 2/316, no. 358)
Hadits semacam ini juga dikeluarkan oleh Ath Thobroni dari Anas bin Malik. Namun sanadnya terdapat perowi dho’if yaitu Daud bin Az Zibriqon, dia adalah seorang perowi matruk (yg dituduh berdusta). Jadi riwayat ini juga dho’if.
‘Ali Al Qori mengatakan, “Tambahan ‘wa bika aamantu‘ adalah tambahan yg tidak diketahui sanadnya dan tidak jelas serta ada Rawi yg lemah dan pendusta".
Mua’dz ini tidaklah dianggap sebagai perawi yg tsiqah (dipercaya). Keterangan lainnya menyebutkan bahwa Mu’adz adalah seorang tabi’in. Sehingga hadits ini mursal (di atas tabi’in terputus). Hadits mursal merupakan hadits dho’if karena sanad yg terputus.
KESIMPULANNYA : Do’a tsb tidak bisa diamalkan krn berasal dari hadits dhoif/lemah.
Tapi, ada sebuah hadits shahih tentang doa berbuka puasa dari Rasulullah Saw,
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ
DZAHABAZH ZHOMA’U. WABTALLATIL ‘URUQU WA TSABATAL AJRU INSYA ALLAH
"Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki"
(Hadits shahih, Riwayat Abu Daud [2/306, no. 2357] dan selainnya; lihat Shahih al-Jami’: 4/209, no. 467 8)
Dibaca setelah dibatalkan/berbuka, sedangkan saat akan membatalkan/berbuka membaca Bismillah.
---------------------
3).PEMBATAL PUASA.
Perkara perkara yg membatal
kan puasa adalah sbb:
a).Bersenggama atau mengeluarkan mani dg merang
sang diri sendiri.
b).Makan dan Minum dg sengaja/
-Makan dan minum krn lupa,ttp setelah ingat dia tdk berhenti.
c).Sesuatu yg sifatnya spt makan
an dan minuman yaitu infus,atau suntikan vitamin.
d.Sesuatu yg masuk ke dlm perut melaui tenggorokan spt me
nelan obat dsb.
e).Masuknya air ke dlm tubuh krn berlebih2an dlm berkumur atau menghirup air di hidung saat berwudhu dan lainnya.
Dalil Pembatal di atas adalah
dalil umum Qs.2:187
f).Muntah dg sengaja.Dalil,sabda
Nabi:"Manistaqaa-a 'Amdan Falyaqdhi"="Siapa yg muntah dg sengaja,maka ia harus meng
ganti puasanya".(HR.Tirmidzi 720).
g).Haidh dan Nifas
h).Murtad keluar dari agama Islam walaupun kemudian kembali masuk Islam lagi.
Qs.39:65.
------------------
4).HAL2 YG DIBOLEHKAN BAGI YG
BERPUASA
a).Berjima' (suami-istri) pada malam hari.Qs.2:187.
b).Suami mencium istrinya tanpa jima'.Hadits dari Aisyah:
"Kaanan Nabiyyu Yuqabbilu Wa Yubaasyiru Wahua Shaa-im Wa Kaana Amlakakum Li-irbihi"=
"Nabi pernah mencium dan bercumbu ketika beliau sdg puasa.Hanyasanya beliau org yg paling kuat menahan nafsunya diantara kalian".(HR.Bukhari 1927,Muslim 1106).
Dilain riwayat Aisyah berkata:
"Rasulullah pernah menciumku padahal beliau sdg puasa & aku juga sdg puasa".(HSR.Abu Dawud 2386,Abdurrazzaq 8410).
Dari Masruq ia berkata,aku bertanya kpd Aisyah:"Maa Yahillu
Lirrijaali Minimra-atihi Shaa-iman?.Qaalat:"Kullu Syai-in Illal Jimaa'a"="Apakah yg dihalalkan utk suami yg sdg puasa terhadp istrinya?Beliau mnjawab:"Semua hal bisa ia lakukan,kecuali Jima".
(HSR.Abdurrazzaq 8439 dg sanad perawi yg tsiqah).
c).Mandi dan menyiramkan kepala utk mendinghinkan badan krn panas yg menyengat.
"Nabi ketika di al 'Arj(8 km dari Madinah),beliau menyiram kepalanya dg air sdgkan belaiu dlm keadaan puasa krn haus atau panas yg menyengat".(HSR.
Abu Dawud 2348.Shahih Albani)
d).Bersiwak,berkumur dan menghirup air ke hidung dg tdk berlebih2an.Sabda Nabi:
"Wa Baaligh Fiil Istinsyaaqi Ilaa
An Takuuna Shaa-iman"="Dan lakukan istinsyaq(menghirup air ke hidung) dg sungguh2 kecuali bila kalian sedang puasa".(HR.
Bukhari 161,Muslim 237).
e).Memakai Celak mata,Minyak wangi,tetes mata,suntika,siwak(sikat dan pasta gigi).
Berdasarakan Atsar dari Atha',
Ibrahin An Nakha'i,Al Hasan dan Az Zuhri dari Para Salaf :
"Sesungguhnya org yg betpuasa dibolehkan menggunakan Celak mata"(Lihat Mushannaf Abi Syaibah 3/46,Abdurrazzaq 7514,
7515).
f).Berbekam.(Termasuk donor darah bila tdk khawatir melemah
kan tubuh).Hadits Ibnu Abbas:
"IHtajaman Nabiyyu Wahua Shaa-imun".="Nabi berbekam padahal beliau sdg puasa".(HR.Bukhari 1939,Abu Dawud 2355,At Tirmizi
772).
g).Mencicipi makanan atau mengunyah makanan utk anak kecil selama makanan itu tdk smp kerongkongan.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas...
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas,ia berkata:'Diperbolehkan bagi se
seorg mencicipi cuka atau apa saja ketika ia berpuasa selama tdk masuk kerongkongan".(HR. Abi Syaibah 3/47 dg sanad shahih liighairih).
5).HAL2 YG DIMAAFKAN DARI
ORG YG BERPUASA
a).Bangun dlm keadaan Junub di pagi hari.Bila seorg melakkukan jima' pada malam Ramadhan,lalu dia tertidur kemudian terbangun sdh siang,dlm keadaan junub,
maka hal tdk membatalkan puasanya.Hadits dari Aisyah & Ummu Salamah:
"Anna Rasuulallahi Kaana Yudrikuhul Fajru Wahua Junubun
Min Ahlihi Tsumma Yaghtasilu Wa Yashuumu".="Bahwasanya Rasul
allah dlm keadaan junub saat fajar sdh masuk.Kemudian beliau mandi dan berpuasa".(HR.
Bukhari 1926,Muslim 1109).
b)Menelan Ludah walaupun banyak.
c).Terpaksa muntah/muntah
tanpa sengaja.Hadits Abu Hurairah:
"Man Dara'ahul Qay-u Falaisa 'Alaihi Qadhaa-un WaManis
Taqaa-a 'Amdan Falyaqdhi"=
"Siapa yg muntah tanpa sengaja maka ia tdk wajib qadha,& siapa yg sengaja muntah,maka ia wajib qadha".(HR.Tirmidzi 720,
Al Mudawwanah 1/184,Al umm
2/62)
d).Mimpi basah di siang hari.
Bila seorg tidur di siang hari,lalu dia mimpi sehingga keluar mani,
maka hal ini dimaafkan dan tdk membatalkan puasa.Hadits Nabi:
"Rufi'al Qalamu 'An Tsalaatsatin
'Anil Majnuunin Hattaa Yufiiqu Wa'Anin Naa-imi Hattaa Yastaiqizha
Wa 'Anish Shabiyyi Hattaa Yahtalima"="Allah mengangkat pena(hukum tdk dpt diberlakukn) bagi tiga org yaitu,Org gila smp dia sembuh,Org yg tidur smp dia bangun dan anak kecil smp dia baligh".(HSR.Ahmad 1130,Abu Dawud 4399).
e).Makan dan minum krn lupa.
Sabda Nabi:"Man Nasiya Wahua
Shaa-imun Fa'kul Au Syariba Fal
Yutimma Shaumahu Fa Innamaa
Ath'amahullahu Wa Saqaahu"=
"Siapa yg lupa sdgkan ia puasa,
Kemudian dia makan atau minum,maka ia harus menyem
purnakan puasanya,krn se
sungguhnya Allah-lah yg mem
berinya makan dan minum".(HSR.MA.Bukhari 1933,Muslim 1155).Juga. Hadits:
Juga. Hadits:
"Man Afthara Fii Ramadhaana Naasiyan Falaa Qadhaa-a 'Alaihi
Walaa Kafaarata"="Siapa yg ber
buka puasa pada bln Ramadhan krn lupa,Ia tdk wajib mengqadha'
nya dan tdk pula wajib mem
bayar kaffarat(denda)".(HSR.Ad Daruquthni 2/178).
f).Menghirup debu,asap dll.yg tdk dpt dihindari.
6.KAFFARAT BAGI YG MEMBATAL
KAN PUASA DG SENGAJA.
a.Bersenggama disiang hari dg sengaja.Kaffaratnya adalah:
a.1.Memerdekan Budak.
a.2.Berpuasa dua bulan berturut turut.
a.3.Memberi makan enam puluh org miskin.Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah:
"Seorg dtg kpd Rasulullah,lalu ia berkata:'Ya Rasulullah,aku tlh binasa!Rasulullah bertanya:'Apa yg tlh membinasakanmu?Org itu menjawab:'Aku tlh menggauli istriku di siang hari Ramadhan.Nabi bertanya:'Apakh
kamu harta yg setara utk memerdekakan budak?Org itu menjawab:'Tidak.Beliau bertanya lagi:'Apakah kamu sanggup berpuasa dua bln berturut2?Dia menjawab:'Tidak!.Beliau ber
tanya lagi:'Apakah kamu bisa memberi makan enam puluh org miskin?Dia menjawab:'Tidak!....
(HR.MA.Bukhari 1936,Muslim 1111).
7.SUNNAH SUNNAH PUASA.
A).MAKAN SAHUR DAN SUNNAH
MENGAKHIRKANNYA.
Perintah makan sahur.
"TasaHHaruu Walau Bijur'ati Maa-
In"="Makanlah Sahurlah walau hanya dg seteguka air".(HSR.Ibnu
Hibban 884,Shahih Al Jami' 2945)
a.1).Sahur itu ada berkah.
Hadits dari Anas bin Malik:
"TasaHHaruu Fa Inna Fis SaHuuri
Barakatan"="Makan sahurlah kalian,krn di dlm sahur ada ke
berkahan".(HR.MA/Muttafaq Alaih.Bukhari 1923,Muslim 1095
Tirmidzi 708,an Nasai 4/141,Ibnu
Majah 1692,Ahmad 3/99,Al Baihaqi 4/236,Ath Thayalisi 2006).
Pada riwayat lain,Nabi bersabda:
"Innahaa Barakatun A'thaa
kumullaaha Iyyaahaa Falaa Tada'uuhaa".="(Sesungguhnya dia adalah berkah yg Allah beri
kan kpd kalian,maka jgnlah kalian meninggalkannya"(HSR.An
Nasai 4/145)
a.2).Makan sahur utk membeda
kan antara kita dg Ahli Kitab
(Yahudi dan Nashrani).
Hadits dari Amr bin Ash:
"Inna Fashla Maa baina Shiyaaminaa Wa Shiyaami Ahlil
Kitaabi Akalatus SaHuuri"="Se
sungguhnya pembeda antara puasa kita dg puasa ahli kitab adalah makan sahur".(HR.Muslim
1906,Abu Dawud 2343,Tirmidzi 709,An Nasai 4/146,Ahmad
4/197,Ad Darimi 2/6,).
a.3).Mengakhirkan sahur smp bagian akhir dari malam adalah sebab datangnya kebaikan.
Hadits:"Laa Tazaalu Ummatii Bikhairin Maa 'Ajjiluul Fithra Wa
Akhkharus SaHuura"="Ummatku
senatiasa dlm kebaikan selama mrk meyegerakan berbuka puasa dan mengakhirkan sahur".(HSR.
Ahmad 5/337 no.20805).
a.4).Waktu Sahur adalah Fajar/Azan Subuh.
Berdsarkan hadits Ibnu Umar:
"Inna Bilaalan Yu-adzdzinu Bilailin Fakuluu Wasyrabuu Hattaa Tasma'uu Aadzaanabni Ummi Maktuumin"="Bilal me
nyerukan adzan di malam hari,
maka makan dan minumlah smp kalian mendengar aszannya Ibnu Ummi Maktum".(HR.Muslim 1902) Juga riwayat Zaid bin Tsabit,dia berkata:"Kami melakukan sahur bersama Nabi,
kemudian beliau berdiri utk
shalat.Berapa jarak antara Sahur dan Azan?Ia menjawab:seukuran lima puluh ayat".(MA.Bukhari 1921,Muslim 1097).
*Bila Muadzin menyerukan
adzan,sementara masih ada makanan dan minuman ditangan maka boleh menyempurnakan makan dan minum.Hal ini ber
dasarkan Sabda Nabi:
"Idzaa Sami'a AHadukumun Nidaa-a Wal Inaa-u 'Alaa Yadhi Falaa Yadha'hu Hataa Yaqdhiya Haajatahu Minhu"="Bila salah se org diantara kalian mendengar seruan adzan sedangkan wadah
(piring atau gelas) masih di
tangannya,maka jgnlah ia meletakkannya hingga ia meme
nuhi hajatnya(kebutuhannya) dari makanannya".(HSR,Abu Dawud 2333,Al Hakim 1/426)
------------------
CATATAN KRITIS:
Salah satu Bid'ah yg masyhur di Indonesia adalah Imsak yg ditetapkan 10 menit sblm subuh.
Hal ini haram dilakukan krn hal menyalahi ketetapan Allah dan RasulNya.
a.Imsak Indonesia adalah menyalahi Allah dan RasulNya.
Allah dan Rasulnya mentapkan batas akhir adalah FAJAR,lihat
Qs.2:187.
Ttp Org Indonesia menyalahinya. b.Menetapkan 10 menit sblm Fajar adalah Perbuatan men
dahului. Allah dan Rasulnya,Ini Haram.Lihat Qs.49:1.
c.Berati org Indonesia yg me
netapkan Imsak,tlh berbuat maksiat kpd Allah dan RasulNya.
Lihat Qs.33:36.
d.Berarti org ini tdk ridha dg ketretapan Rasulullah,dan ini
tanda dia tdk beriman.Lihat,
Qs.59:7,4:65.
e.Siap siap utk menerima hukum
an/azab dari Allah,krn menyalahi perintah Rasulullah.Lihat,
Qs.24:63.
-----------------
B).BERBUKA PUASA.
b.1.Menyegerakan berbuka..
Menyegerakan berbuka puasa (Ta'jil) ketika matahari benar2 tlh terbenam,sbgmana hadits dari Anas bin Malik:"Innan Nabiyya
Shallallahu 'alaihi wasallam Lam
Yakun Liyushalliyal Maghriba Hatta Yufthira Walau 'Alaa Syarbati Maa-in"="Sesungguhnya Nabi tdk mengerjakan shalat maghrib smp berbuka puasa terlebih dahulu,walaupun hanya dg seteguk air".(HR.Ath Thabrani
dlm Al Mu"jam al Ausath 8/335).
-Menyegerakan berbuka adalah suatu kebaikan ummat ini.
Hadits dari Sahl bin Sa'ad bahwa
sanya Nabi bersabda:
"Laa Yazaalun Naasu Bikhairin Maa 'Ajjiluul Fithra"="Manusia senantiasa berada dlm kebaikan selama mrk menyegerakan ber
buka"(HR.Bukhari 1957,Muslim 1908,at Tirmidzi 699,Ibnu Majah 1697,Ahmad 5/337,339,Malik dlm al Muwaththa' 1/288,Ad Darimi 2/7,Al Baihaqi 4/237).
-Menyegerakan berbuka utk membedakan Puasa kita dg Yahudi dan Nashrani.Hadits dari Abu Hurairah,Nabi bersabda:
"Laa Yazaalud Diinu Zhaahiran Maa 'Ajjalan Naasul Fithra Li-annal Yahuuda Wan Nashaara
Yu-akhkhiruuna".="Agama ini senantia tampak slama manuisa
(Ummat ini),menyegerakan ber
buka,krn Yahudi dan Nashrani memperlambatnya".(HHR.Abu Dawud 2353,Ahmad 2/450,Al Hakim 1/431,Al Baihaqi 4/237,
Ibnu Khuzaimah 3/275,Ibnu Hibban dlm Al Mawarid 889,
juga Ibnu Majah 1698 melaui jalur Muhammad bin Bisyr dan Muhammad bin Amr).
------------------
b.2.Berbuka dg Ruthab(Kurma Sega).Hadits dari Anas bin Malik
ia berkata:"Kaana Rasuulullaahi
Yufthiru 'Alaa Ruthabaatin Qabla
An Yushalliya.Fa In Lam Takun Ruthabaatun Fa'alaa Tamaraatin
Fa In Lam Takun Hasaa Hasawaatin Min Maa-in"="Rasulu
llah berbuka dg bbrpa butir Ruthab(kurma basah) sblm me
ngerjakan shalat.Jika tdk ada ruthab,beliau berbuka dg Tamar (kurma kering).Jika tdk ada juga,
beliau meneguk bbrpa teguk air"
(HSR.Abu Dawud 2356,Tirmidzi 696,Ahmad 3/164,Al Hakim 1/432
Al Baihaqi 4/239,Ad Daruquthni 2/185,ia berkata sanad hadits ini Shahih).
b.3.Berdoa ketika berbuka.
-Baca Bismillah terlebih dahulu
-Lalu makan kemudian baca doa
Dari ibnu Umar,Jika Nabi berbuka maka beliau membaca:
"Dzahabazh Zhama-u Wabtallatil
'Uruuqu Wa Tsabatal Ajru Insyaa-
Allaahu"="Tlh hilang rasa haus
tlh basah urat urat serta tlh ditetapkan Pahala Insya Allah".
(HHR.Abu Dawud 2340,dihasan
kan Syaikh Al Albani dlm al Irawaa' 920).
b.4.Memberi Makanan Berbuka kpd org yg puasa.
Disunnahkan agar kita memberi makanana buka bagi org yg ber
puasa.Kebaikan yg kita dptkan ada dua:
-Mendpt pahala org yg puasa.
Hadits dari Zaid bin Khalid al Juhani,Nabi bersabda:
"Man Faththara Shaa-iman Kaana
Lahu Mitsla Ajrihi Ghaira Annahu Laa Yanqushu Min Ajrish Shaa-imi
Syai-an"="Siapa yg memberi makanan berbuka bagi org yg berpuasa,maka dia mendapatkn spt pahalanya org yg puasa,
tanpa mengurangi pahala org yg berpuasa sedikitpun".(HSR.At
Tirmidzi 807,an Nasai dlm Sunan Al Kubra,Ibnu Majah 1746,Hadits ini dishahihkan Syaikh Al Albani dlm at Targhib wat Tarhib no.1078 1 a) juga hadits:
"Siapa yg menyiapkan org yg berperang,atau menyiapkan org berhaji,atau menggantikannya mengurusi keluarganya,atau memberi makanan berbuka bagi org yg berpuasa,maka dia mdpt pahala spt mrk tanpa meng-
urangi pahala org yg berpuasa"
(HR.Ibnu Khuzaimah dan An Nasa-.Shahih.lihat Shahih at Targhib wat Tarhib no 1078k1b).
------------------
-Mendapat shalawat dari Malaikat.
Hadits dari Anas bin Malik,Nabi mendatangi Sa'ad bin 'Ubadah,
lalu Sa'ad membawakan roti dan minyak,beliau makan kemudian beliau bersabdoa:"Afthara 'Inda
kumush Shaa-imuuna Wa Akala Tha'aamakumul Abraaru Wa Shallat 'Alaikumul Malaa-ikatu"=
"Orge berpuasa tlh berbuka di sisi kalian,makanan kalian tlh dimakan org2 baik dan para Malaikat membacakan shalawat (memohonkan ampun) bagi kalian".(HS Lighairih.R.Abu Dawud 2854,Ahmad 3/128,Abdur Razzaq 1907,Abu Ya'la 4319)
SELAMAT BERBUKA PUASA!!!
--------------
9.AMALAN AMALAN YG SEHARUS
NYA DILAKUKAN DI RAMADHAN
a.Tiga amalan utama:Tilawah Al Qur'an,Shalat(Wajib atau Sunnah) dan Shadaqah.Qs.35:29-30=14:31
a.1).TILAWAH AL QUR'AN.
a.1.a).Keutamaa Al Qur'an.
Qs.39:23.17:9,
a.1.b).Perintah Membaca Al Qur'an.
Qs.73:4,
إوزد عليه ورتل القرآن ترتيلا
"Dan bacalah al Qur'an itu dg tartil
(Perlahan lahan).
Qs.2:121
يتلونه حق تلاؤته
"...mrk membacanya dg bacaan yg sebenar benarnya".
a.1.c).Keutamaan Membaca Al Qur'an.
-Pahala kebaikan setiap hurufnya.
Dari Abdullah bin Mas'ud:
"Man Qara-a Harfan Min Kitaabillahi
Falahu Bihi Hasanatun Wal Hasanatu Bi'asyri Amtsaalihaa
Laa Aquulu Alif Lam Mim adalah
satu huruf,tetapi Alif adalah satu huruf,Lam adalah satu huruf dan Mim adalah satu huruf".(HSR.at Tirmidzi di shahihkan Al Albani dlm Silsilah ash Shahihah 3327).
-Keutamaan belajar dan mengajar
kan Al Qur'an .
Dari Utsman bin Affan:
"Khairukum Man Ta'allamal Qur'aana Wa 'Allamahu"="Sebaik2 kalian adalah yg mempelajari Al Qur'an dan yg mengajarkannya".
(HR.Bukhari 5027)
-Keutamaan mahir membacanya.
Dari Aisyah:
"Al Maahiru Bil Qur'aani Ma'as Safaratil Kiraamil Bararati Walladzii
Yaqra'ul Qur'aana Wa Yatata'ta'u Fiihi Wa Huwa 'Alaihi Syaaqqun Lahu Ajraani"="Org yg mahir membaca Al Qur'an ia akan ber
sama Malaikat yg mulia lagi ter
puji.Dan org yg terbata bata dan sulit membacanya akan mdptkan dua pahala".(HR.Muttafaq 'Alaih
Bukhari 4937,Muslim 798 ini lafaz Muslim).
-Al Qur'an akan memberi Syafa'at
pada hari Kiamat kpd pembacanya
Dari Abu Umamah:
"Iqra-uul Qur'aana.Fa Innahu Yajii-u
Yaumal Qiyaamati Syafii'an Li-Ash-Haabihi"="Bacalah Al Qur'an,krn ia akan dtg pada hari Kiamat sbg pemberi syafa'at bagi pem
bacanya".(HR.Muslim 804)
---------------------
-Keutamaan Pengafal Al Qur'an.
Dari Abu Hurairah
"Yajii-ul Qur'aanu Yaumal Qiyaamati
Fayaquulu: Ya Rabbi Hallihi Fayul-basu Taajal Karaamati. Tsumma Yaquulu: Ya Rabbi Zid-hu Fayulbasu
Hullatal Karaamati.Tsumma Yaquulu: Ya Rabbirdha 'Anhu Fayardhaa 'Anhu.Fayuqaalu Lahu-
Qra' Warqa Watuzaadu Bikulli Aayatin Hasanatan"="Al Qur'an akan dtg pada hari kiamat seraya berkata:Wahai Rabbku,Hiasilah penghafal Al Qur'an.Maka iapun dipakaikan mahkota kemuliaan.
Al Qur'an berkata lagi:Wahai Rabbku,tambahkanlah utknya.
Maka iapun dipakaikan jubah ke
muliaan.Lalu Al Qur'an berkata: Wahai Rabbku,ridhailah dia.Maka
Allahpun meridhainya.Kemudian di
katakan kpd pengahafal Al Qur'an,
Bacalah dan naiklah,utk tiap2 ayat akan ditambahkan bagimu satu pahala".(HSR.Tirmidzi dihasankan Al Albani dlm Shahih Al Jami' 8030) -Org yg paling layak utk kita iri kpdnya,ialah org yg mempelajari Al Qur'an dan mengamalkannya.
"Laa Hasada Illaa Fitsnataini:
Rajulun Aataahullaahul Qur'aana Fahuwa Yatluuhu Aanaa-al Laili Wa Aanaa'an Nahaari.Wa Rajulun Aataahullahu Maalan Fahuwa Yunfiquhu Aanaa-al Laili Wa Aanaa-an Nahaari"="Tdk boleh hasad (iri yg dibenarkan) kecuali dlm dua hal.Yaitu terhadap :seorg yg di
karuniai Al Qur'an lalu ia membaca
nya di waktu malam dan siang.Dan seorg yg dikaruniai harta kekayaan lalu dia menginfakkannya di waktu malam dan siang".(HR.Muslim 815).
--------------------
-Perintah Menjaga Al Qur'an.
Dari Abu Musa:
"Ta'ahaduul Qur'aana Fawalladzii Nafsii Bayadihi Lahuwa Asyaddu Tafashshiyan Minal Ibili Fii 'Uqulihaa
"Jagalah Al Qur'an!Demi Dzat yg jiwaku ada ditanganNya!Sesunggh
nya Al Qur'an lbh cepat lepas dari
pada unta lepas dari kekangannya"
(Muttafaq Alaih.Bukhari 5033,
Muslim 791).
8.ORG YG DIBERI RUKHSHAH UTK
TDK PUASA RAMADHAN.
a).Islam adalah agama yg mudah
Qs.22:78.
b).Allah tdk membebani Syari'at atas. hamba2Nya,melainkan sesuai dg kemampuan mrk.
Qs.7:42,64:16.
c).Dlm Puasa Ramadhan
c.1.Org yg mendptkan rukhshah (keringanan) dari para Mukallaf (org terkena beban syari'at) utk tdk puasa dg syarat wajib Qadha
(membayar) puasanya di luar bln Ramadhan sepanjang tahun.Mrk adalah:
c.1.a).Org muqim ttp sakit dan
c.1.b)).Org yg Safar (dlm perjalan
an).Dalilnya: Qs.2:184.
Hadits dari Hamzah bin Amr Al Aslami berkata"Wahai Rasul Allah,aku kuat utk berpuasa. Bolehkah aku brpuasa?Beliau ber
sabda:"Hiya Rukhshatun
Minallaahi Faman Akhadza Bihaa FaHasanun.WaMan. AHabba An Yashuuma Falaa JunaaHa 'Alaihi"
="Berbuka (dlm perjalanan) adalah rukhshah dari Allah.Org yg memanfaatkannya itu baik.Org yg hendak berpuasa itu tdk berdosa".(HR.Bukahri 1841,Muslim 107).
"Innallaaha YuHibbu An Tu,taa Rukhshahu Kamaa YuHibbu An Tu,taa 'Azaa-imuhu"="Sungguh Allah lbh senang Rukhshah-Nya diambil sbgmana Dia senang Azimahnya dilaksanakan".(HSR.
Ath Thabrani dlm Al Mu'jam Al Kabir 7661,Al Mu'jam Al Ausath 8082,Sunan Al Baihaqi al Kubra 5199,Shahih Ibni Hibban 354,Al Haitsami dlm Majma' Zawaid 3/162,mengatakan diriwayatkan oleh ath Thabrani dan al Bazzar.
Para perawi Al Bazzar Tsiqah(tepercaya) begitu juga para perawi ath Thabrani.Syaikh Al Arna'uth mengatakan sanadnya Shahih).
Catatan:"Jika dg org sakit dan musafir tdk mengalami kesulitan
maka dia boleh brrbuka.Ttp bila ia berpuasa dan membuat dia mengalami kepayahan/kesulitan maka hukum puasanya baginya dpt menjadi makruh atau haram,
tergantung kpd kadar bahaya tsb
Dari Jabirt bin Abdullah berkata:
"Rasulullah suatu saat dlm ber
safar,Beliau melihat seseorg sedang dikerubungi dan diteduh
kan.Beliau bertanya:'Ada apa dgnya?.Mrk menjawab:'Dia ber
puasa!Beliau lalu bersabda:
"Laisa Min Birri An Tashuumuu Fis
Safari"="Bukan termasuk kebaik
an apabila kalian berpuasa dlm perjalanan".(HR.Bukhari 1844,
Muslim 1115).
c.2).Yg mendpt Rukhshah utk tdk berpusa adalh org yg tdk mampu lagi berpuasa dg syarat ia harus membayar fidyah dg memberi makan setiap hari satu org miskin.Dalilnya,Qs.2:184.
Yg termasuk kelompok ini adalah
c.2,1).Org tua/kakek atau Nenek renta.
Hadits dari Atha' bahwa dia pernah mendengar Ibnu Abbas membaca ayat ini lalu ber
komentar:"Sesungguhnya ayat ini tdk dimasukh,yaitu kakek dan nenek yg sdh tua renta yg tdk mampu puasa hendaklah mem
beri makan seorg miskin sebagai ganti tiap2 hari yg mrk tdk puasa itu".(Shahih Irwa'al Ghalil 912,
dan Fathul Baari 7/179,no 4505).
c.2.2).Wanita yg hamil dan yg menyusui.
Hadits dari Ibnu Abbas:"...Bagi kakek dan nenek yg lanjut usia,
bila merasa berat menjalankan puasa,dan wanita yg hamil dan yg menyusui yg merasa khawatir (akan kesehatan bayinya),boleh berbuka dan mrk harus memberi makan seorg miskin sehari sbg ganti tiap2 hari yg mrk tdk puasa itu".(HSR.Baihaqi 3/230,sanadnya
kuat).
Juga dari Ibnu Abbas:"Jika wanita yg hamil khawatir terganggu kesehatannya dan wanita yang menyusui. Khawatir tergagngu kesehatan anaknya ketika bulan Ramadhan,maka hendaklah mrk berbuka dan memberi makan org miskin sbg ganti puasa dan mrk tdk usah mengqadha".(HSR.Ath Thabari 2758, Syaikh al Albani berkata dlm Irawa Al Ghalil 4/19 : "Sanadnya shahih menurut syarat Muslim).
Juga Hadits dari Ibnu Umar,
"Dari Nafi' ia berkata:'Seorg putri Ibnu Umar,istri seorg laki2 Quraisy,dan ketika hamil,lalu di
perntah oleh Ibnu Umar agar ber
buka dan sebagai gantinya ia memberi makan setiap hari satu org miskin".(HSR.Daruquthni 2/207 no 15.Shahih sanadnya.
Irwa' Al Ghalil 4/20).
c.3.Kadar makanan yg wajib diberikan.Sehari,satu org miskin, satu kali makan.(1x1x1xJumlah hari).Hadits Dari Anas bin Malik:
"Ia mengatakan,bahwa ia tdk mampu berpuasa pada satu thn,
lalu ia membuat satu bejana Tsarid(roti yg diremuk dan di
rendam dlm kuah),kemudian mengundang tiga puluh org miskin,sehingga dia mengenyang
kan mrk".(HSR.Daruquthni 2/207,
no.16.Shahih sanadnya oleh syaikh Al Albani dlm Irawa' 4/21)
No comments:
Post a Comment