Sunday, April 7, 2013

Memperingatkan Bahaya Kelompok Sesat

*fb Orcela Puspita*

MEMPERINGATKAN BAHAYA KELOMPOK SESAT ( contoh diatas adalah Syi'ah)
▬►adalah bukti sejati kecintaan seorang muslim kepada saudara-saudaranya kaum muslimin.

Inilah yang dipahami para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah sebagaimana dalam atsar berikut:

¤•¤•¤

Abu Shalih Al-Farra’ -rahimahullah- berkata, “Aku menceritakan kepada Yusuf bin Asbath tentang Waki’ bahwasanya beliau terpengaruh sedikit dengan perkara fitnah (Khawarij) ini”. Maka dia ( Yusuf bin Asbath) berkata, “Dia serupa dengan gurunya –yaitu Al-Hasan bin Shalih bin Hay-” .

Aku pun berkata kepada Yusuf,
“Apakah kamu tidak takut perkataanmu ini merupakan ghibah?”

Beliau menjawab,
“Kenapa begitu wahai orang dungu, justru saya lebih baik bagi mereka dibanding ibu dan bapak mereka sendiri; saya melarang manusia dari mengamalkan kebid’ahan mereka, karena bisa mengakibatkan semakin banyaknya dosa-dosa para pengajak kepada bid’ah tersebut. Adapun yang memuji mereka, justru lebih membahayakan mereka.”

[Lihat At-Tahdzib(2/249 no. 516), sebagaimana dalam Lamud Durril Mantsur Minal Qoulil Ma’tsur, karya Abu Abdillah Jamal bin Furaihan al-Haritsiy. Muraja’ah: As-Syaikh Shalih Al-Fauzan –hafizhahullah-, (hal. 27)]

¤•¤•¤

Demikianlah,
para ulama tidak sama sekali menganggap pembicaraan tentang kesesatan si fulan atau suatu kelompok sebagai perbuatan ghibah yang haram.

Maka
sangat mengherankan jika ada seorang muslim, apalagi mengaku Ahlus Sunnah, pengikut sunnah Rasulullah -shallallahu’alaihi wa sallam- kemudian marah jika ada saudaranya yang memberi peringatan akan bahayanya berbagai kelompok sesat yang muncul akhir-akhir ini.

Bahkan tidak jarang disertai dengan tashnif yang batil dan tuduhan keji kepada saudaranya sebagai :
▬ kelompok “Ahlut Tahdzir wat Tabdi’”,
▬ “Mencari-cari kesalahan orang”,
▬ “Memusuhi dan mencaci sesama muslim”,
▬ “Suka membid’ahkan”,
▬ “Sedikit-sedikit bid’ah,
▬ sedikit-sedikit sesat”,
▬ “Mengkafirkan umat Islam selain mereka”,
▬ “Hanya mengambil sikap keras Salaf dan melupakan kelemahlembutan mereka”,
▬ “Tidak tahu fiqhud dakwah”
▬▬►dan berbagai macam tuduhan dusta lainnya.

Padahal,
►menjaga agama ini dari berbagai penyimpangan dan kesesatan adalah sifat orang-orang yang Allah Ta’ala anugerahkan ilmu kepada mereka.

Nabi -shallallahu’alaihi wa sallam- bersabda:

يحمل هذا العلم من كل خلف عدوله ينفون عنه تحريف الغالين وانتحال المبطلين وتأويل الجاهلين

“Yang membawa ilmu agama ini pada setiap jaman adalah orang-orang terbaiknya, mereka menolak penyimpangan orang-orang yang berlebihan dalam agama, (membantah) para penghapus (agama) dan (meluruskan) tafsiran orang-orang jahil.” [HR. Al-Baihaqidari Ibrahim bin AbdirRahman Al-‘Adzri -radhiyallahu’anhu-, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Al-Misykah, (no. 248)]

Selengkapnya di :
Tulisan Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray
http://abuabdurrohmanmanado.wordpress.com/2012/08/15/memperingatkan-bahaya-kelompok-sesat-antara-nasihat-dan-cacian/



Pernah seseorang berkata kepada Imam Ahmad rahimahullah :
“Aku merasa berat jika mengatakan si fulan itu demikian dan demikian (dari kesesatannya-pent).

Maka Imam Ahmad mengatakan:
“jika engkau diam dan akupun juga diam maka kapan orang bodoh/awam tahu mana yang benar dan mana yang salah!!!

______

Lihat : 
Tulisan : Abu Abdirrahman bin Thoyyib as-Salafy
http://www.majalahislami.com/2009/01/antara-bantahan-dan-ghibah/

No comments:

Post a Comment