Thursday, April 4, 2013

Syarat mendapat ampunan dari Allah di hari Senin dan Kamis

*Abu Ayaz*

# Syarat mendapat ampunan dari Allah di hari Senin dan Kamis#

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ فِي كُلِّ اثْنَيْنِ وَ خَمِيسٍ  فَيَغْفِرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ لِكُلِّ امْرِئٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا امْرَأً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ: اتْرُكُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا

Dari Abu Hurairah  bahwa Rasulullah bersabda,
“Amal-amal diangkat pada setiap hari Senin n Kamis, maka pd hari itu Allah ‘azza wa jalla mengampuni setiap orang yg tidak menyekutukan Allah dg suatu apa pun. Kecuali seorang yg antara ia n saudaranya terdapat permusuhan, maka Dia berfirman, ‘Biarkan dua org ini hingga keduanya baikan’.”

وَ فِي رِوَايَةٍ: تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ: أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا

Dalam satu riwayat, “Dibuka pintu-pintu surga pd hari Senin n Kamis, maka diampuni (dosa) setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah dg suatu apa pun, kecuali seorang yg antara ia n saudaranya terdapat permusuhan, maka dikatakan, ‘Tundalah dua org ini hingga keduanya baikan’.”

إِلاَّ أَنَّهُ قَالَ: إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَصُوْمُ الِاثْنَيْنِ وَ الْخَمِيسِ فَقِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ, إِنَّكَ تَصُوْمُ الِاثْنَيْنِ وَ الْخَمِيسِ؟ فَقَالَ: إِنَّ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَ الْخَمِيسِ يَغْفِرُ اللهَ فِيْهِمَا لِكُلِّ مُسْلِمٍ إِلاَّ مُهْتَجِرَيْنِ, يَقُوْلُ: دَعْهُمَا حَتَّى يَصْطَلِحَا

Dikatakan bahwa Nabi  biasa puasa Senin Kamis, lalu dikatakan, “Ya Rasulullah, anda puasa Senin Kamis!” Beliau menjawab, “Sesungguhnya pada hari Senin n Kamis Allah mengampuni (dosa) setiap muslim, kecuali dua org yg saling menjauhi, Dia berfirman, ‘Biarkan keduanya hingga baikan’.”
Muslim (2565) dan Ibnu Majah(1740)

[Ust. Nurcholis LC]

No comments:

Post a Comment