*Abu Ayaz*
KUBURAN TAK MEMBERI MANFAAT ATAU MUHDHARAT#
بِسْمِ اللهِ,
Kuburan hanyalah benda mati yg tak dapat memberi manfaat & mudharat,
di dalamnya terbujur mayat yg kaku yg membutuhkan doa orang yg masih
hidup, & ia tak dapat menyampaikan do'a orang yg bertawassul
kepadanya, apalagi untuk mengabulkan do'a orang yg berdo'a kepadanya,
karena semua itu tiada dalil yg menunjukkannya.
Bila Rasulullah صلى الله عليه و سلم sebagai manusia yg paling tinggi
derajatnya di sisi اللّه tak dapat memberikan manfaat & menolak
mudharat untuk dirinya sendiri ketika masih hidup, apalagi setelah
Beliau meninggal dunia, bagaimana jadinya manusia selain Rasulullah?
Telah berfirman اللّه Ta’ala, "Katakanlah, 'Aku tak berkuasa menarik
kemanfaatan bagi diriku & tak (pula) menolak kemudharatan kecuali yg
dikehendaki اللّه. Dan sekiranya aku mengetahui yg ghaib, tentulah aku
membuat kebajikan sebanyak-banyaknya & aku tak akan ditimpa
kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan & pembawa
berita gembira bagi orang-orang yg beriman'." [QS al-A'raaf:188].
Dalam ayat ini, اللّه Ta’ala mengabarkan bahwa Nabi صلى الله عليه و سلم
tak dapat memberi manfaat untuk dirinya sendiri, tak pula dapat menolak
mudharat, & ini semasa hidupnya, apalagi setelah matinya? Maka,
orang yg berdo'a di kuburan dg keyakinan bahwa penghuni kuburan dapat
memberinya syafaat dg cara menyampaikan do'anya kepada اللّه, ia telah
berkata tanpa ilmu, bahkan ia telah menjadikan selain اللّه sebagai
tandingan sebagaimana akan kita jelaskan dalam masalah tawassul kepada
penghuni kubur.
Kuburan hanyalah benda mati yg tak dapat memberi manfaat dan mudharat,
namun sayang banyak manusia yg terfitnah dengannya, dengan mengadakan
ritual-ritual yang tak pernah diajarkan oleh Rasulullah صلى الله عليه و
سلم & para shahabatnya, bahkan bertentangan dg ruh tauhid yg dibawa
oleh semua Nabi & Rasul.
[Ust. Badrusalam, Lc, Group Al Ilmu, radio Rodja]
No comments:
Post a Comment