Friday, November 23, 2012

Hukum Menggabungkan Niat Puasa Syawal Dengan Qodho Puasa

*Abu Ayaz*

HUKUM MENGGABUNGKAN NIAT PUASA SYAWAL DGN QADHA PUASA#

(Disadur dari Fatawa Syabakah Islamiyah, di bawah bimbingan Dr. Abdullah Al-Faqih. No. fatwa: 12728)

Pertanyaan:
Bolehkah melakukan puasa Syawal, sekaligus dengan niat meng-qadha puasa yang pernah ditinggalkan di bulan Ramadan? Bagaimana cara yang tepat?

Jawaban:
Alhamdulillah, washshalatu was salamu ‘ala Rasulillah wa ‘ala alihi wa shahbihi. Amma ba’du …

Tdk boleh melakukan puasa 6 hari di bulan Syawal dgn niat ganda, untuk puasa sunah dan meng-qadha puasa Ramadan yg pernah ditinggalkan, karena meninggalkan puasa ketika Ramadan, baik karena alasan yg dibenarkan maupun tanpa alasan, itu wajib untuk di-qadha’, berdasarkan firman Allah,

فمن كان منكم مريضاً أو على سفر فعدة من أيام أخر

“Siapa saja di antara kalian yg sakit atau dlm perjalanan (kemudian dia berbuka) maka dia (mengganti) sebanyak hari puasa yg ditinggalkan di hari yg lain.” (Qs. Al-Baqarah:184)

Sementara, puasa 6 hari Syawal itu hukumnya sunnah, berdasarkan hadis dari Abu Ayyub Al-Anshari; beliau mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من صام رمضان ثم أتبعه ستاً من شوال فذلك كصيام الدهر

“Barang siapa yg berpuasa Ramadan, kemudian diikuti (puasa) enam hari bulan Syawal, maka itu seperti puasa setahun.” (Hr. Muslim)

Oleh karena itu, hendaknya orang yg memiliki utang puasa tersebut meng-qadha utang puasa Ramadan kemudian melaksanakan puasa sunah 6 hari bulan Syawal.

Puasa Syawal harus dilakukan secara khusus, demikian pula qadha puasa juga harus dilakukan secara khusus. Dalam keadaan semacam ini, tdk memungkinkan utk digabungkan niatnya, tdk sebagaimana ibadah yang lain, sprt mandi junub dan mandi Jumat. Allahu a’lam.

[Ust. Ammi Nur Baits,  artikel www.konsultasisyariah.com]

Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment