Sunday, March 10, 2013

Bantahan thd Buku "Aku Melawan Teroris"

*fb Orcela Puspita*
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=4700919003427&set=a.1653325175486.2085068.1307751853&type=1



BANTAHAN
▬▬►terhadap buku “AKU MELAWAN TERORIS” nya Imam Samudra


Posted By Abu Ayaz
Kategori : Aqidah , Manhaj


Sebuah Tinjauan Syari’at

Buku "MEREKA ADALAH TERORIS",
Oleh : Ust. Luqman bin Muhammad Ba'abduh

Bantahan terhadap buku “Aku Melawan Teroris” karya Imam Samudra
Ideologi dan aliran sesat Khawarij telah diperangi dan ditumpas oleh para shahabat Rasulullah di Nahrawan pada masa pemerintahan Khalifah ‘Ali bin Abi Thalib. Namun aqidah dan pemikiran khawarij tidak akan pernah terputus dan terhenti dengan meninggalnya tokoh-tokoh mereka, sebagaimana telah diberitakan oleh Rasulullah .

Pemikiran dan aqidah sesat ini terus menjalar menjadi bahaya laten bagi umat Islam, yang sewaktu-waktu siap muncul dan memakan korban!

Pekerjaan dan ciri khas mereka sama, yaitu :
▬ mengkafirkan pemerintah kaum muslimin dan orang-orang yang pro dengan pemerintah,
▬ memberontak terhadap pemerintah kaum muslimin,
▬ menghalalkan darah dan harta kaum muslimin,
▬ serta membolehkan membunuh anak-anak kaum muslimin.

Pemberontakan dan pembunuhan yang mereka lakukan tidaklah muncul begitu saja, tetapi didahului dengan :
▬ provokasi-provokasi pada rakyat,
▬ dan doktrin-doktrin kepada para anggotanya, untuk membenci pemerintah.

Yang semua itu mereka coveri dengan :
▬ slogan amar ma’ruf nahi munkar,
▬ atau slogan : “Penegakan hukum dan syari’at Allah”.

Namun,
sebagaimana ditegaskan oleh Khalifah ‘Ali bin Abi Thalib , slogan-slogan tersebut adalah “Kalimat yang haq, namun dimaukan dibalik itu kebatilan.”

Inilah ideologi dan aksi-aksi mereka sepanjang sejarah yang telah memakan berjuta-juta jiwa kaum muslimin, bahkan tidak tanggung-tanggung, di antara korbannya : tiga shahabat Rasulullah terbaik —sekaligus tiga al khulafa-ur rasyidun-- :
▬ ‘Umar bin Al Khaththab,
▬ ‘Utsman bin ‘Affan,
▬ dan ‘Ali bin Abi Thalib .


Benar…
tindakan-tindakan mereka selalu membikin kacau, onar, dan kerusakan yang luar biasa di muka bumi. Inilah yang disebut dengan terorisme.

Karena itu
▬ khawarij itu teroris,
▬▬ teroris itu khawarij, sama persis tidak ada beda.

Yang pasti pula bahwa mereka jahil terhadap :
▬ ilmu,
▬ fiqh,
▬ dan syari’at Islam,

karena
▬ mereka selalu berseberangan dan nyempal dari para ‘ulama ahlus sunnah, bahkan di barisan mereka sama sekali tidak ada ‘ulama.

Mereka hanya memiliki semangat ibadah dan beramal yang tinggi, namun ditegakkan di atas :
▬ emosi
▬ dan kebodohan.

Sehingga segenap ideologi, sikap, dan aksi-aksi mereka sama sekali tidak didukung oleh ‘ulama ahlus sunnah..


Di zaman ini, umat Islam bahkan dunia secara umum, dikejutkan dengan maraknya aksi-aksi terorisme. Peledakan terjadi di mana-mana. Di antara yang cukup spektakuler adalah aksi attack terhadap WTC dan Pentagon AS. Kemudian setelah itu muncullah sosok Usamah bin Laden yang disebut-sebut sebagai pihak yang bertanggung jawab atas aksi tersebut. Nama Usamah bin Laden dengan ‘resolusi jihad’ melawan AS yang dikumandangkannya, menjadi tenar di dunia internasional.

Siapakah Usamah?
▬ Bagaimana alur pemikirannya,
▬ siapa orang-orang di sekitarnya,
▬ benarkah dia itu seorang mujahid Islam?
Semua itu akan terjawab dalam buku “Mereka adalah Teroris” ini.


Di nusantara pun, bom dan peledakan tak kalah marak. Di antaranya yang menjadi heboh dan menggegerkan adalah ledakan bom 12 Oktober 2002 di Legian Bali. Tak kurang 203 orang meninggal dunia dan ratusan mengalami cidera dan cacat. Ledakan bom berkekuatan tinggi juga terjadi pada 5 Agustus 2003 di Hotel JW Marriott. Di susul kemudian pada tanggal 9 September 2004 meledak pula bom di depan Kedutaan Besar Australia. Tertumpahlah darah orang-orang yang tidak dibenarkan secara syar’i untuk dibunuh. Bahkan muslimin pun ikut menjadi korban!

Bermula dari :
▬ sikap yang membabi buta
▬▬ dan tanpa ilmu yang memunculkan ekstrimitas di dalam menyikapi kemungkaran.

Yang paling menonjol adalah :
▬ dengan mudahnya mereka menjatuhkan vonis kafir terhadap pemerintah muslimin. Orang-orang yang tidak mau mengkafirkan pemerintah yang telah mereka vonis kafir tersebut juga ikut mereka kafirkan. Karena kafir maka segala aksi penentangan, teror, dan pemberontakan terhadap pemerintah tersebut menjadi sah dan halal, bahkan wajib. Yang itu semua mereka labeli dengan jihad fi Sabilillah.

Sikap ekstrim mereka yang lainnya, adalah kebencian dan permusuhan terhadap orang-orang kafir yang tidak didasari ilmu. Mereka menyatakan bahwa saat ini adalah perang global antara Islam vs kafir.

▬ Benarkah semua jenis orang kafir sah dan wajib untuk diperangi di setiap waktu dan tempat?
▬ Benarkah segala aksi pengeboman di tempat-tempat umum, hiburan, tempat-tempat ibadah, kepentingan-kepentingan asing, ....dll adalah jihad fi sabilillah ?
▬ Apakah benar, aksi-aksi tersebut sebagai solusi atas problematika kelemahan, kemunduran, dan kekalahan umat Islam selama ini? Itu semua akan terjawab di buku ini.


Inilah buah aqidah dan ideologi sesat khawarij, yang pada masa ini dihidupkan kembali oleh tokoh-tokoh semacam :
▬ Hasan Al Banna,
▬ Sayyid Quthb,
▬ Al Maududi,
▬ DR. ‘Abdullah ‘Azzam,…dll,

yang kemudian dilanjutkan oleh :
▬ DR. Safar Al Hawali,
▬ Salman Al ‘Audah,
▬ Usamah bin Laden,
▬ Aiman Azh Zhawahiri, …dll, yang karya-karya mereka banyak diterjemahkan dan disebarkan di negeri ini.

Aqidah dan ideologi sesat ini ternyata tumbuh dan berkembang subur di kalangan para aktivis Islam, yang aktivitas dan pengamalan agamanya hanya dilandasi :
▬ semangat dan emosi semata,
▬▬ tanpa ilmu yang benar yang bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah sebagaimana yang difahami dan diamalkan oleh para shahabat Rasulullah .

Di Indonesia, telah ada upaya yang sangat gencar untuk menyebarkan serta melegal ideologi kaum teroris-khawarij ini. Dan ternyata berhasil mempengaruhi banyak kalangan, terkhusus kaum muda. Bahkan tak jarang pula, beberapa oknum di instansi pemerintah juga terkena virusnya.


Setelah pemerintah Indonesia menjatuhkan vonis mati terhadap para pelaku bom Bali, tiba-tiba umat Islam dikejutkan oleh sebuah buku “laporan pertanggungjawaban publik” dan “pembelaan diri” yang ditulis oleh salah satu pelakunya, Imam Samudra, dengan judul : “Aku Melawan Teroris”.

Dalam bukunya ini,
▬ Imam Samudra dengan berbagai macam kedustaan, kepalsuan, dan syubhat-syubhat yang ia bawakan berusaha membalik opini, dari asumsi dan tuduhan teroris terhadap dirinya, menjadi pahlawan dan pejuang yang telah mengorbankan dirinya dalam rangka melawan vampire dan teroris internasional yang bernama Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.
▬▬ Dari seorang yang kejam dan tidak punya perasaan, yang telah membunuh sekian nyawa manusia tak berdosa, menjadi pahlawan pembela duka nestapa kaum mustadh’afin. Dari pembunuh keji, menjadi pembela bayi-bayi tanpa kepala di Afghanistan dan Palestina. Dari aksi teror yang keji dan kejam, menjadi aksi heroik dalam rangka membela Islam dan umat Islam.

Di dalam bukunya, Imam Samudra, mengesankan kepada pembaca bahwa aksi bom Bali yang ia lakukan itu merupakan aksi yang dibenarkan dalam syari’at. Ia tampilkan ayat-ayat Al Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah , ditambah lagi penukilan-penukilan dari para ‘ulama ahlus sunnah dan kitab-kitab mereka.

Namun buku “Aku Melawan Teroris” ini pada hakekatnya merupakan :
▬ kedustaan atas nama Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan para ‘ulama ahlus sunnah di satu sisi.
▬ Di sisi lain adalah caci maki terhadap para ‘ulama ahlus sunnah. Di antara bentuk-bentuk kedustaan tersebut adalah ---yang itu ia lakukann untuk menjustifikasi aksi terornya-- :

1 •►Mengaku dirinya sebagai Ahlus Sunnah wal Jama’ah, yang berpegang pada Al Qur’an, As Sunnah, sesuai dengan pengaplikasian para shahabat terhadap keduanya.

2 •►Pada prekteknya, Samudra ternyata menambahkan pokok yang ke-4 bikinanya, yaitu harusnya kembali dan meruju’ kepada ‘ulama mujahid dan ahluts tsughur.

Memang benar,
statemen ini pernah diucapkan oleh beberapa ‘ulama salaf,

namun
apakah pengaplikasiannya seperti yang dimaukan oleh Imam Samudra cs? Yaitu yang dimaukan dengan ‘ulama mujahid dan ahluts tsughur menurutnya adalah tokoh-tokoh teroris semacam :
▬ DR. ‘Abdullah ‘Azzam,
▬ DR. Safar Al Hawali,
▬ Salman Al ‘Audah,
▬ Usamah bin Laden,
▬ Aiman Azh Zhawahiri,
▬ Mullah Omar. dll.


Adapun
para ‘ulama ahlul hadits dari kalangan ahlus sunnah wal jama’ah, yang mereka itu lebih layak dan pantas disebut sebagai ‘ulama mujahid, tidak dimasukkan oleh Imam dalam deretan ‘ulama mujahid bikinannya.

Para ‘ulama ahlul hadits pada masa ini antara lain :
▬ Asy Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz,
▬ Asy Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani,
▬ Asy Syaikh Muhammad Al ‘Utsaimin,
▬ Asy Syaikh Muqbil bin Hadi,
▬ Asy Syaikh Rabi’ Al Madkhali,
▬ Asy Syaikh Shalih Al Fauzan,
▬ Asy Syaikh Ahmad bin Yahya An Najmi,
▬ Asy Syaih ‘Ubaid Al Jabiri, dan sederet nama-nama besar lainnya ---rahimahumullahu jami’an----.
▬▬ Merekalah para ‘ulama ahlus sunnah wal jama’ah yang pantas untuk dijadikan rujukan umat.

3•►Imam Samudra mencatut dan menyejajarkan nama-nama para ‘ulama ahlus sunnah kontemporer, dengan tokoh-tokoh teroris masa kini yang menjadi idola dia. Dengan cara ini, Imam mengesankan kepada publik sesungguhnya di belakangnya ada sekian tokoh ‘ulama besar yang ‘mengesahkan’ dan merekomendasi tindakan dia melalui fatwa-fatwa mereka. Apakah benar demikian adanya? Buku “Mereka adalah Teroris” akan menjawabnya.

4•►Di samping caci maki dan pelecehan, Samudra juga menuding ‘ulama ahlus sunnah yang tidak sependapat dengan manhaj dan cara jihad yang dia lakukan, sebagai penganut aliran murjiah, antek-antek AS, ‘ulama qa’idun (duduk saja, alias tidak ikut berjihad), …dll.

Para teroris-khawarij itu telah menyerukan resolusi jihad, padahal sebenarnnya tindakan-tindakan mereka itu merupakan aksi teror, yang jauh dari nama harum jihad itu sendiri.

▬▬► Terorisme bukan jihad, jihad bukanlah terorisme.


Karena
▬ jihad itu merupakan ibadah yang mulia, yang memiliki ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh Allah dan Rasul-Nya, serta dirinci oleh para ‘ulama ahlus sunnah.

Jihad tidak berjalan di atas emosi dan semangat juang semata, namun sangat membutuhkan kepada ilmu dan kepala dingin. Syarat-syarat dan ketentuan serta penjelasan para ‘ulama tersebut akan tertera di dalam buku ini dengan lebih gamblang.

Di antaranya secara singkat :

1•►Ditegaskan oleh ahluts tsughur dan ‘ulama mujahid terkemuka, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, bahwa : “Kesimpulannya, pembahasan tentang perincian hukum jihad merupakan tugas khusus kalangan para ‘alim ‘ulama!”

2•►Dua syarat penting yang harus dipenuhi dalam jihad, yaitu :
-Kekuatan dan kemampuan umat Islam, baik kemampuan fisik dan kemampuan Iman.
-Harus dilaksanakan bersama pemerintah muslimin., dan sepenuhnya diatur oleh pemerintah.
Dua syarat ini tidak ada pada umat Islam saat ini.

3•►Dalam kondisi umat Islam yang lemah dalam dua sisi di atas, solusi apa yang ditempuh? Maka ‘ulama ahluts tsughur Ibnu Taimiyyah menasehatkan agar kaum muslimin, dalam kondisi lemah menerapkan dan mengaplikasikan ayatush shabr (ayat-ayat yang memerintahkan untuk bersabar dan menahan diri).

4•►Tidak semua jenis orang kafir harus dan boleh diperangi. Orang kafir yang dalam perjanjian dan perlindungan pemerintah muslimin tidak boleh sama sekali untuk diganggu apalagi diperangi dan dibunuh. Bahkan membunuh seorang kafir di saat kondisi umat Islam lemah adalah sesuatu yang dilarang oleh Allah .

5•►Intihar (bunuh diri) selamanya tidak bisa disamakan dengan istisyhad (mencari syahid). Sehingga peledakan dan bom bunuh diri itu adalah teror, bukan jihad.

Dan masih banyak lagi statemen-statemen Samudra yang menggiring opini publik untuk menjustifikasi aksi-aksinya, yang sebenarnya justru itu menunjukkan kedustaan dan kebodohan Imam Samudra dalam masalah agama. Semua itu akan dibantah tuntas di dalam buku ini.

Buku ini sekaligus memuat nasehat-nasehat dan peringatan kepada umat atas bahaya kebatilan aliran terorisme dan para pengusungnya, yang ternyata pada masa ini mereka sedang mempropagandakannnya kepada umat dengan sangat gencar. Baik melalui ceramah, orasi, selebaran, buku, kaset, jaringan internernet, dan sebagainya.

Karena itu perlu adanya upaya nasehat dan peringatan yang serius kepada umat atas bahaya tersebut, dalam rangka membentengi aqidah umat ini, terkhusus para generasi muda, dari penyimpangan dan kesesatan. Kita semua wajib bekerja sama dengan waliyyul amr dalam memerangi terorisme sebagaimana telah dihimbau oleh pemerintah Indonesia dan lainnya, mudah-mudahan Allah selalu memberi hidayah mereka dan melindungi mereka dari rongrongan jahat pihak-pihak yang ingin menghancurkan negeri ini.

Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin…

Sumber : http://al-aisar.com/component/option,com_virtuemart/page,shop.product_details/flypage,shop.flypage/category_id,14/product_id,1815/Itemid,65/

http://abuayaz.blogspot.cXm/2010/06/bantahan-terhadap-buku-aku-melawan.html ( X harusnya o)

******************************************************

Tambahan Bacaan:

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=3817042427065&set=a.1653325175486.2085068.1307751853&type=3&src=https%3A%2F%2Ffbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net%2Fhphotos-ak-ash4%2F198613_3817042427065_613837107_n.jpg&size=565%2C384

PARA ULAMA AHLUL HADITS

بسم الله الرحمن الرحيم

Biografi para ulama ahlul hadits mulai dari zaman sahabat hingga sekarang yang masyhur :

1. Khalifah ar-Rasyidin :
• Abu Bakr Ash-Shiddiq
• Umar bin Al-Khaththab
• Utsman bin Affan
• Ali bin Abi Thalib

2. Al-Abadillah :
• Ibnu Umar
• Ibnu Abbas
• Ibnu Az-Zubair
• Ibnu Amr
• Ibnu Mas’ud
• Aisyah binti Abubakar
• Ummu Salamah
• Zainab bint Jahsy
• Anas bin Malik
• Zaid bin Tsabit
• Abu Hurairah
• Jabir bin Abdillah
• Abu Sa’id Al-Khudri
• Mu’adz bin Jabal
• Abu Dzarr al-Ghifari
• Sa’ad bin Abi Waqqash
• Abu Darda’

3. Para Tabi’in :
• Sa’id bin Al-Musayyab wafat 90 H
• Urwah bin Zubair wafat 99 H
• Sa’id bin Jubair wafat 95 H
• Ali bin Al-Husain Zainal Abidin wafat 93 H
• Muhammad bin Al-Hanafiyah wafat 80 H
• Ubaidullah bin Abdillah bin Utbah bin Mas’ud wafat 94 H
• Salim bin Abdullah bin Umar wafat 106 H
• Al-Qasim bin Muhammad bin Abi Bakr Ash Shiddiq
• Al-Hasan Al-Bashri wafat 110 H
• Muhammad bin Sirin wafat 110 H
• Umar bin Abdul Aziz wafat 101 H
• Nafi’ bin Hurmuz wafat 117 H
• Muhammad bin Syihab Az-Zuhri wafat 125 H
• Ikrimah wafat 105 H
• Asy Sya’by wafat 104 H
• Ibrahim an-Nakha’iy wafat 96 H
• Aqamah wafat 62 H

4. Para Tabi’ut tabi’in :
• Malik bin Anas wafat 179 H
• Al-Auza’i wafat 157 H
• Sufyan bin Said Ats-Tsauri wafat 161 H
• Sufyan bin Uyainah wafat 193 H
• Al-Laits bin Sa’ad wafat 175 H
• Syu’bah ibn A-Hajjaj wafat 160 H
• Abu Hanifah An-Nu’man wafat 150 H

5. Atba’ Tabi’it Tabi’in : Setelah para tabi’ut tabi’in:
• Abdullah bin Al-Mubarak wafat 181 H
• Waki’ bin Al-Jarrah wafat 197 H
• Abdurrahman bin Mahdy wafat 198 H
• Yahya bin Sa’id Al-Qaththan wafat 198 H
• Imam Syafi’i wafat 204 H

6. Murid-Murid atba’ Tabi’it Tabi’in :
• Ahmad bin Hambal wafat 241 H
• Yahya bin Ma’in wafat 233 H
• Ali bin Al-Madini wafat 234 H
• Abu Bakar bin Abi Syaibah Wafat 235 H
• Ibnu Rahawaih Wafat 238 H
• Ibnu Qutaibah Wafat 236 H

7. Kemudian murid-muridnya seperti:
• Al-Bukhari wafat 256 H
• Muslim wafat 271 H
• Ibnu Majah wafat 273 H
• Abu Hatim wafat 277 H
• Abu Zur’ah wafat 264 H
• Abu Dawud : wafat 275 H
• At-Tirmidzi wafat 279
• An Nasa’i wafat 234 H

8. Generasi berikutnya : orang-orang generasi berikutnya yang berjalan di jalan mereka adalah:
• Ibnu Jarir ath Thabary wafat 310 H
• Ibnu Khuzaimah wafat 311 H
• Muhammad Ibn Sa’ad wafat 230 H
• Ad-Daruquthni wafat 385 H
• Ath-Thahawi wafat 321 H
• Al-Ajurri wafat 360 H
• Ibnu Hibban wafat 342 H
• Ath Thabarany wafat 360 H
• Al-Hakim An-Naisaburi wafat 405 H
• Al-Lalika’i wafat 416 H
• Al-Baihaqi wafat 458 H
• Al-Khathib Al-Baghdadi wafat 463 H
• Ibnu Qudamah Al Maqdisi wafat 620 H

9. Murid-Murid Mereka :
• Ibnu Daqiq Al-led wafat 702 H
• Ibnu Taimiyah wafat 728 H
• Al-Mizzi wafat 742 H
• Imam Adz-Dzahabi (wafat 748 H)
• Imam Ibnul-Qoyyim al-Jauziyyah (wafat 751 H)
• Ibnu Katsir wafat 774 H
• Asy-Syathibi wafat 790 H
• Ibnu Rajab wafat 795 H

10. Ulama Generasi Akhir :
• Ash-Shan’ani wafat 1182 H
• Muhammad bin Abdul Wahhab wafat 1206 H
• Muhammad Shiddiq Hasan Khan wafat 1307 H
• Al-Mubarakfuri wafat 1427 H
• Abdurrahman As-Sa`di wafat 1367 H
• Ahmad Syakir wafat 1377 H
• Muhammad bin Ibrahim Alu Asy-Syaikh wafat 1389 H
• Muhammad Amin Asy-Syinqithi wafat 1393 H
• Muhammad Nashiruddin Al-Albani wafat 1420 H
• Abdul Aziz bin Abdillah Baz wafat 1420 H
• Hammad Al-Anshari wafat 1418 H
• Hamud At-Tuwaijiri wafat 1413 H
• Muhammad Al-Jami wafat 1416 H
• Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin wafat 1423 H
• Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i wafat 1423 H
• Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafidhahullah
• Abdul Muhsin Al-Abbad hafidhahullah
• Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafidhahullah

Sumber:
Makanatu Ahli Hadits karya Asy-Syaikh Rabi bin Hadi Al-Madkhali dan Wujub Irtibath bi Ulama dengan sedikit tambahan.


ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ː̗̀☀̤̣̈̇ː


PARA ULAMA SALAF LAINNYA

Para Ulama Salaf Ahlul Hadits selain yang disebutkan diatas yang masyur dizamannya antara lain :

• Imam Abu ‘Ubaid Al-Qasim bin Sallam (wafat 220H)
• Ibnu Abi Syaibah (159-235 H)
• Imam Asy Syaukani (172-250 H)
• Imam al-Muzanniy (wafat 264H)
• Imam Al Ajurri (190-292H)
• Imam Al Barbahari (wafat 329 H)
• Abdul Qadir Al Jailani (471-561 H)
• Al-Hafidh Al Mundziri 581-656H
• Imam Nawawi (631-676H)
• Imam Ibnul-Qoyyim al-Jauziyyah (wafat 751 H)
• Ibnu Hajar Al ‘Asqolani (773-852 H)
• Imam As Suyuti (849-911 H)

Para Ulama sekarang yang berjalan diatas As-Sunnah yaitu:

• Syaikh Ahmad An-Najmi (1346-1410.H)
• Syaikh Abdullah Muhammad IbnHumayd (1329-1402H)
• Syaikh Muhammad Aman Al-Jami (1349-1416 H)
• Syaikh Muhammad Dhiya`I (1940-1994.M)
• Syaikh Abdullah Al Ghudayyan (1345H..H)
• Syaikh Ubail Al-Jabiri (1357H..H)
• Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al Jibrin (1349H..H)
• Syaikh Salim Bin ‘Ied Al Hilali 1377H/1957M
• Syaikh Ali bin Hasan Al Halaby (1380H..H)
• Syaikh Abu Ubaidah Masyhur Hasan Salman (1380.H..H)
• Syaikh Abdullah Bin Abdirrahim Al-Bukhari
• Syaikh Ali bin Yahya Al Haddadi
• Syaikh Abdullah Shalfiq : Perjalananku ke Indonesia
• Para Ulama Sekarang lainnya yang berjalan diatas As-Sunnah (Klick Baca Selanjutnya ——► http://ahlulhadist.wordpress.com//?p=206-pen)


ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ː̗̀☀̤̣̈̇ː


KELUARGA RASULULLAH

صلى ا لله عليه وسلم

Istri- istri Nabi زوجات النبي

• Khadijah binti Khuwailid (wafat 3 SH)
• Zainab binti Khuzaimah (wafat 1 SH)
• Aisyah binti Abu Bakar (wafat 57 H)
• Hafsah binti Umar (wafat 45 H)
• Juwairiah binti Harits bin Abu Dhirar (wafat 56 H)
• Maimunah binti Harits (wafat 50 H)
• Mariah Qibtiah (wafat 16 H)
• Saudah binti Zam`ah (wafat 23 H/ 643 M)
• Sofiah binti Huyai bin Akhtab (wafat 50 H)
• Ummu Habibah binti Abu Sofyan (wafat 44 H)
• Ummu Salamah (wafat 57 H)
• Zainab binti Jahsy (wafat 20 H)

Putra-Putri Nabi

• Al- Qasim bin Muhammad
• Zainab binti Muhammad (wafat 8 H.)
• Ruqayyah binti Muhammad (wafat 2 H)
• Ummu Kultsum (wafat 9 H)
• Fatimah Az-Zahra (wafat 11 H)
• Abdullah bin Muhammad (meninggal ketika kecil)
• Ibrahim bin Muhammad (wafat 10 H ketika kecil)

Cucu Nabi

• Abdullah bin Usman bin Affan (Putra Ruqayyah)
• Ali bin Abul Ash (Putra Zainab.meninggal ketika kecil.)
• Hasan bin Ali bin Abu Talib (3-50 H.)
• Husain bin Ali bin Abu Talib (4-61 H)
• Zainal Abidin (wafat 93H)
• Ummi Kultsum binti Ali bin Abu Thalib (wafat.75H)

Paman Nabi

• Abbas bin Abdul Mutalib (wafat 32 H)
• Abu Thalib bin Abdul Muthalib (wafat 3 SH)
• Hamzah bin Abdul Mutalib (wafat 3 H)


ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ː̗̀☀̤̣̈̇ː


PARA SAHABAT RASULULLAH

صلى ا لله عليه وسلم

• Abdullah bin Jahsy (wafat 3 H)
Abbas bin Abdul Muthalib (wafat 32 H)
Abdullah bin Abbas (wafat 68 H)
Abdullah bin Amru bin Ash (wafat 65 H)
Abdullah bin Khuzafah As Sahmi (wafat 28 H)
Abdullah bin Masud bin Gafil (wafat 32 H)
Abdullah bin Rawahah (wafat 8 H)
Abdullah bin Salam (wafat 43 H)
Abdullah bin Umar bin Khattab (wafat 73 H)
Abdullah bin Ummi Maktum (wafat 14 H)
Abdullah bin Zubair (wafat 73 H)
Abdurrahman bin Auf (wafat 32 H)
Abu Bakr Siddik (51 SH-13 H)
Abu Dardaa (wafat 32 H)
Abu Hurairah (wafat 59 H)
Abu Musa Asy’ari (wafat 44 H)
Abul Ash bin Rabi’ al Absyamial Qurasyi
Abu Sufyan bin Harists
Abu Thalhah An.Anshary
Abu Dzarr Al Gifari (wafat 32 H)
Adi bin Hatim (wafat 68 H)
Ali bin Abu Thalib (23 SH-40 H)
Anas bin Malik bin Nadar (wafat 93 H)
Bilal bin Rabah Al Habasyi (wafat 20 H)
Hakim bin Huzam (wafat 54 H)
Hamzah bin Abdul Muthalib (wafat 3 H)
Hasan bin Ali (wafat 50 H)
Husein bin Ali (Wafat ..H)
Huzaifah bin Yamman (wafat 36 H)
Jakfar bin Abu Thalib (wafat 8 H)
Muawwiyah bi Abu Sofyan (20 SH-60 H)
Muaz bin Jabal (wafat 18 H)
Rabi’ah bin Ka’ab
Said bin Amir Huzaim Al Jumahi
Said bin Zaid
Tsumamah bin ‘Utsal
Thufeil bin Amr Addausi
Umar bin Khaththab (40 SH-23 H)
Umair bin Sa’ad
Usamah bin Zaid
Uqbah bin ‘Amir al Juhani
Ustman bin Afffan (47 SH-35 H)
Usaid bin Hudhair
Zaid bin Tsabit (wafat 45 H)
Para Sahabat Rasulullah Lainnya (Baca selanjutnya)


ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ː̗̀☀̤̣̈̇ː


PARA SHAHABIYAH RASULULLAH

صلى ا لله عليه وسلم

Asma binti Abu Bakar (wafat 73 H)
Asma Binti Yazid Al-Anshariah (wafat 30 H)
Asma binti ‘Umais (Ummu Ubdillah)
Asy Syfa binti Harits
Barirah maulah ‘Aisyah
Hamnah bintu Jahsyi
Hindun binti ‘Utbah
Khansa binti Amru wafat 24 H
Khaulah binti Tsa’labah
Rubai bin Ma’udz
Raihanah binti Zaid bin Amru
Shafiyah binti Abdul Muththalib
Sumayyah binti Khayyath
Umamah Bintu Abil ‘Ash
Ummu Athiyyah Al-Anshariyah
Ummu ‘Aiman (Barkah bintu Tsa’labah bin ‘Amr)
Ummu Fadhl (Lubabah binti al-Haris)
Ummu Hani’ binti Abi Thalib
Ummu Syuraik al Quraisyiah
Ummu Haram (Malikah binti Milhan bin Khalid Al-Anshariah) wafat 28 H
Ummu Halim bin Harits
Ummu Umarah (Nusaibah binti Kaab) wafat 13 H
Ummu Ma’bad Al-Khuza’iyah
Ummu Waraqah binti Naufal
Ummu Ruman bintu ‘Amir
Ummu Sulaim binti Malhan
Para Shahabiyah Rasulullah lainnya (Baca Selanjutnya)


ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ː̗̀☀̤̣̈̇ː


PARA TABI'IN DAN TABIUT TABI'IN

Abdullah bin Tsuaib (Abu MuslimAl Khaulani)
Abdullah bin al-Mubarak
Abu Hanifah
Aisyah binti Thalhah
Amir Bin Abdillah Attamimi
Atba’ bin Abi Rabah
Zainal Abidin bin Husain Ali Abithalib
Hasan Al-Bashri
Muhammad ibnu Wa’asi al Azdiy
Muhammad bin Sirin
Rabi’ah ar Ra’yi
Said Ibnu al Musayaab
Said ibnu Jubair
Salamah ibnu Dinar
Shilah bin Asy Syam al ‘Adawi
Syuraih al Qadli
Thaawus ibnu Kaisan
Urwah bin Zubair
Umar bin Abdul Aziz
Abdul Malik bin Umar bin Abdul Aziz
Qosim bin Muhammad bin Abi Bakr

Sedangkan para Tabi’ut Tabi’in dan murid muridnya serta generasi sesudahnya telah disebutkan pada biografi diatas antara lain seperti: Malik bin Anas, Imam Al Auza’I, Sufyan Ats-Tsauri, Abu Hanifah, Imam Syafee’I, Imam Hambali, Imam Muslim, Imam Bukhari, Imam Abu Dawud, Imam Hatim, Imam Zur’ah, Imam Tirmidzi, Imam Nasa’i. Serta generasi berikutnya.
Published in:

ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ː̗̀☀̤̣̈̇ː

Pernik-Pernik Para Sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in


ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ː̗̀☀̤̣̈̇ː

MUHADIDDTSIN

Penulisan dan Penghimpunan Al Qur’an (http://ahlulhadist.wordpress.com//?p=240)
Pembukuan dan kitab-kitab hadits (http://ahlulhadist.wordpress.com//?p=241)
Abu Hurairah Periwayat hadits terbanyak (http://ahlulhadist.wordpress.com//?p=242)
Jumlah hadits (Abu Dawud, Nasa’i, Timidzi, Ibnu Majah) [http://ahlulhadist.wordpress.com//?p=243]
Shahih Bukhari dan Shahih Muslim kitab hadits paling shahih (http://ahlulhadist.wordpress.com//?p=388)
Siapa itu Ulama Ahlul hadits (http://ahlulhadist.wordpress.com//?p=244)
Para Imam Ahlussunnah Ashabul hadits (http://ahlulhadist.wordpress.com//?p=245)
Tabiin menurut hadits (http://ahlulhadist.wordpress.com//?p=246)
Ilmu Al-Jarh Wat-Ta’dil (http://ahlulhadist.wordpress.com//?p=284)


ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ː̗̀☀̤̣̈̇ː


Penutup

Demikian perjalanan hidup para ‘Ulama Ahlul Hadits dibuat Semoga dapat menambah pengetahuan kita dalam mengenal generasi terbaik ummat ini. Mereka itulah 3 (tiga) Angkatan yang dinilai oleh Rasulullah sebagai generasi terbaik ummat Islam.

Rasulullah صلى ا لله عليه وسلم Bersabda:

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِيْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ

“Sebaik-baik manusia adalah generasiku ( para sahabat ) kemudian generasi berikutnya (tabi’in) kemudian generasi berikutnya ( tabiu’t tabi’in )” (Hadits Bukhari & Muslim)

Bagaimanakah dengan generasi kita saat ini ?


ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ː̗̀☀̤̣̈̇ː


25 Nabi dan Rasul

Sejarah singkat 25 Nabi dan Rasul ini dikaitkan dengan nash al-Quran, dan untuk lebih lengkap silahkan baca buku karya Ibnu Katsir.

Berikut ini kisah singkat 25 Nabi dan Rasul :

• Adam, Idris —▸ http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/10/15/adam-idris/
• Nuh, Hud, Saleh —▸ http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/10/15/nuh-hud-shaleh/
• Ibrahim, Ismail —▸ http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/10/15/ibrahim-ismail/
• Luth, Ishaq, Yaqub —▸ http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/10/15/luth-ishaq-yaqub/
• Yusuf —▸ http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/10/15/yusuf/
• Ayyub, Zulkifli, Syu’aib —▸ http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/10/15/ayyub-zulkipli-syuaib/
• Musa, Harun —▸ http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/10/15/musa-wa-harun/
• Daud, Sulaiman —▸ http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/10/15/daud-sulaiman/
• Ilyas, Ilyasa, Yunus —▸ http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/10/15/ilyas-ilyasa-yunus/
• Zakaria, Yahya, Isa —▸
• Muhammad صلى ا لله عليه وسلم —▸ http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/10/15/nabi-muhammad-صلى-ا-لله-عليه-وسلم/

—ooOoo–

Bagi yang mengcopy paste agar disertakan URL-nya

Dilarang untuk dikomersilkan

Source : http://ahlulhadist.wordpress.com/ 


********************************************************


Tambahan Bacaan:

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=2543431867597&set=a.1653325175486.2085068.1307751853&type=3




ULAMA SEKARANG DI ATAS SUNNAH


لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ عَلَى كَذَلِكَ

“Akan senantiasa ada sekelompok orang dari kalangan ummatku yang menegakkan/ berdiri di atas perintah Allah, tidak akan memadhorotkan mereka siapa yang menghina dan menyelisihi mereka sampai datang perkara Allah (yaitu hari kiamat) dan mereka tetap dalam keadaan demikian“. [Muttafaqun 'alaih, hadits dari Mu'awiyah]


Para Ulama Sekarang Yang Berjalan Di Atas As-Sunnah Antara Lain:

ULAMA DARI SAUDI ARABIA :

1. Al ‘Allamah asy Syaikh Muhammad Mukhtar Amin asy Syanqithiy– shohibut Tafsir adh wa’ul bayan. Beliau termasuk salah satu guru Syaikh Muhammad bin Sholih al ‘Utsaimin
2. Al ‘Allamah asy Syaikh Abdurrohman bin Nashir as Sa’di , pemilik kitab Tafsir Karimur Rohman fi Kalamil Mannan atau yang lebih dkenal Tafsir as Sa’diy
3. Samahatusy Syaikh al ‘allamah Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz
4. Faqihul zaman al ‘allamah asy Syaikh Muhammad bin Sholih al Utsaimin
5. Al ‘allamah al muhaddits asy syaikh Adbul Muhsin bin Hammad al ‘Abbad al Badr, Beliau termasuk ulama senior saat ini, mengajar di Masjid Nabawi.
6. Al ‘allamah asy Syaikh Doktor Sholih Fauzan al Fauzan anggota Haiah Kibarul ‘Ulama
7. Al ‘allamah asy Syaikh Abdul Aziz bin sholih alu Syaikh mufti ‘Amm kerajaan Saudi Arabia saat ini
8. Al ‘allamah al muhaddits asy Syaikh Yahya bin Ahmad an Najmi mufti kerajaan Saudi untuk daerah Selatan (Shoromithoh)
9. Al ‘allamah al muhaddits asy syaikh Rabi’ bin Hadi al Madkholy –pembawa bendera jarh wa ta’dil saat ini sebagaimana rekomendasi Syaikh al Albani
10. Al ‘allamah asy syaikh Dr. Sholih bin Sa’ad as Suhaimy –Beliau dosen pascasarjana di Jami’ah al Islamiyyah Madinah
11. Al ‘allamah asy Syaikh Muhammad bin Hadi al Madkholy –dosen jami’ah Islamiyyah Madinah
12. Al ‘allamah asy Syaikh Dr. Ibrohim bin ‘Amir ar Rauhaily – penulis kitab “Mauqif Ahlis sunnah ‘an ahlil bida’” yang diterjemahkan dgn judul “Mauqif Ahlus Sunnah terhadap Ahlul Bid’ah” (ana lupa judul tepatnya)
13. Asy Syaikh DR. Ali bin Nashir al faqihy – Guru Besar Aqidah di Masjid Nabawy
14. Asy Syaikh Abdurrozaq bin Abdil Muhsin bin Hammad al ‘Abbad al badr - putra Syaikh Abdul Muhsin al ‘Abbad al Badr (point no 5)
15. Asy Syaikh Abdul Malik a Romadhoniy al Jazairy– Beliau yang menyiapkan majelis Syaikh Abdul Muhsin di Masjid Nabawi. Penulis buku “Madarik an Nazhor fi Siyasah…”diterjemahkan dgn judul “Pandangan Tajam thd Politik”
16. Asy Syaikh Kholid ar Roddady –pentahqiq kitab Syarhus sunnah al barbahary
17. Asy Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadi al madkholy
18. Asy Syaikh Abdulloh bin ‘Abdirrohman al Jibrin – termasuk ulama senior, sudah sepuh
19. Asy Syaikh Ubaid al Jabiri
20. asy Syaikh Abdul Aziz ar Rojihy
21. Asy Syaikh Muhammad Aman Jamiy
22. Fadhilatusy Syaikh Sholih bin Muhammad al Luhaidan ketua Mahkamah Tinggi dan anggota Hai’ah Kibarul Ulama
23. Masyayikh anggota Majelis Ifta wal Buhuts dan anggota Kibarul Ulama
24. Fadhilatusy Syaikh Bakar Abu –penulis kitab “Hukmul Intima’”
25. asy Syaikh AbdusSalam bin Barjas -penulis Kitab “Hujjajul Qowwiyyah..”. Beliau sudah meninggal dalam kecelakaan mobil. Semoga Allah melapangkan kuburnya dan menempatkannya di kedudukan yang mulia di sisiNya.

ULAMA DARI YAMAN :

1. al ‘allamah al muhaddits ad diyar al yamaniyyah asy Syaikh Muqbil bin Hadi al wadi’iy;, Beliau termasuk ulama besar abad ini.
2. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab al Washobi; beliau mungkin Syaikh yang dituakan di Yaman. Kalau datang ke Damaj, biasanya beliau Cuma menjawab pertanyaan2 dan sedikit memberi nasihat emasnya. Punya markas di Hudaidah.
3. Asy Syaikh Muhammad Al Imam beliau termasuk Ahl Hill wal Aqd yang ditunjuk oleh Asy Syaikh Muqbil rahimahullah. Salah satu murid pertamanya Asy Syaikh Muqbil. Punya markas di Ma’bar merupakan markas terbesar ke 2 setelah Damaj.
4. Syaikh Yahya al Hajury–Beliau yang menggantikan Syaikh Muqbil di Darul Hadits Dammaj
5. Asy Syaikh Abdul Aziz Al Buro’i adalah termasuk salah satu masyaikh yang sangat keras terhadap Ahlul Bid’ah. Beliau mempunyai markas di Kota Ib.
6. Asy Syaikh Abdullah bin Utsman dijuluki Khotibul Yamany karena beliau terkenal sangat pintar berorator. Nasihat2 beliau tentang maut, membuat mata tak bisa menahan airnya.
7. Asy Syaikh Abdurrozaq punya markas di Dammar
8. Asy Syaikh Abdul Musowwir termasuk masyaikh yang sudah cukup berumur. Dulu Asy Syaikh Yahya hafidhohullah belajar Syarh Ibn Aqil dengan beliau.
9. asy Syaikh Abdulloh al Mar’iy dan Saudaranya asy Syaikh Abdurrohman al Mar’iy

ULAMA DARI YORDANIA

1. al ‘Allamah al Muhaddits Nashirus sunnah asy Syaikh al Albani . Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz pernah berkata: Saya tidak mengetahui di bawah kolong langit saat ini orang yang lebih mengetahui hadits daripada Beliau (Syaikh al Albani)”.
2. Syaikh Ali hasan al Halabiy tatkala Syaikh al Albani ditanya cucunya “Siapakah dua orang murid yang paling mengetahui tentang hadits“. Syaikh al Albani berkata: Abu Ishaq al Huwaini dan Ali Hasan al Halabiy.
3. Syaikh Salim bin ‘Ied al Hilali, penulis kitab Limadza Ikhtartu Manhaj Salaf, Bahjatun Nazhirin Syarh Riyadhus Sholihin, dll.
4. Syaikh Muhammad Musa
5. Syaikh Masyhur alu Salman
6. Syaikh Husain ‘Uwaisyiah

Dan masih banyak lagi para ulama yang belum disebutkan disini.

Source :http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/10/14/ulama-sekarang-diatas-sunnah/



No comments:

Post a Comment