Saturday, March 23, 2013

Ustadz Gaul

*Abu Ayaz*

Bismillah...
"Wahai Ustadz Gaul, Lagi-lagi kau berulah !!"

Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu berkata :

اُنْظُرُوا عَمَّنْ تَأْخُذُونَ هَذَا الْعِلْمَ فَإِنَّمَا هُوَ دِينٌ

“Perhatikanlah dari siapa kamu mengambil ilmu ini (agama), karena sesungguhnya ia adalah agama” [Riwayat al Khaththib al Baghdadi di dalam al Kifayah, hlm. 121. Dinukil dari Mauqif Ahli Sunnah wal Jama’ah min Ahlil Ahwa` wal Bida`, hlm. 686, karya Dr. Ibrahim bin Amir Ruhaili.]

Ustadz Gaul berkata :
"Puasa hari pertama ganjarannya begini, kedua begini, ketiga begitu.... hingga hari ketiga puluh begono ???"

Banyak para da'i atau muballigh yg membawakan riwayat Keutamaan hari-hari dan malam2 Ramadhan yang diambil dari kitab "Fadhâil Al-Asyhur Ats-Tsalâtsah" halaman 81-86 . Kitab yang berisi tentang keutamaan bulan Rajab, Sya'ban dan Ramadhan. Penulisnya adalah Muhammad bin Ali bin Husein bin Musa bin Babawayh Al-Qumi --> bahkan Allameh al-Hilli telah memanggilnya Syekh, dan mengatakan "bahwa dia adalah ahli fiqih kami kaum Syiah, kehormatan kami, dan karakter yang terang dan nyata dari kaum Syiah". Hadisnya telah ditahqiq (diteliti) oleh ulama syi'ah, Mirza Ar-Ridha Irfaniyan. Tentang keutamaan bulan Ramadhan secara detail dari hari ke hari.

Hadis ini katanya diriwayatkan dari Muhammad bin Ibrahim, dari Ahmad bin Matuwiyah Al-Jurjani, dari Ahmad bin Abdullah, dari sofyan bin 'Ayniyah, dari Muawiyah bin Abi Said, dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas. (Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah: 81-86)

PERHATIAN !
Hadits ini tidak akan pernah anda temui di dalam kitab-kitab hadits Ahlussunnah Wal Jama'ah (Sunni) yang mu'tabar, sehingga dapat dipastikan hadits ini adalah hadits palsu. Keterangan yang hampir mirip dengan redaksi yang berbeda dan (katanya ) berasal dari riwayat Ali bin Abi Thalib (sumber: Al Majaalis), terdapat dalam kitab Durratun Nasihin pada Bab. Keutamaan Bulan Ramadhan, juz 1 hal. 74-79 versi terjemahan Penerbit Al Munawar Semarang.

Dengan tegas Al Lajnah ad Daimah menyebutkan bahwa hadits tersebut tidak memiliki landasan dan termasuk dalam hadits-hadits dusta terhadap Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam. (al Lajnah ad Daimah Li al Buhuts al Ilmiyah wa al Ifta’ No. 8050),

Hadits palsu tersebut dengan gamblang dan penuh percaya diri disebarkan luaskan salah satunya oleh Ustadz M. Nur Maulana dalam salah satu acara TV Swasta yang dipandu oleh Tukul Arwana,

Walhasil karena kebodohannya, seluruh yang hadir disana bertepuk tangan...

Na'udzubillah !!!

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّداً فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ.

“Barangsiapa berdusta atas (nama)ku dengan sengaja, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya dari Neraka.”

عَنْ عَلِيٍّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ تَكْذِبُوْا عَلَيَّ، فَإِنَّهُ مَنْ يَكْذِبُ عَلَيَّ فَلْيَلِجِ النَّارَ.

"Dari ‘Ali, ia berkata: “Telah bersabda Rasulullah j, ‘Janganlah kamu berdusta atas (nama)ku, karena se-sungguhnya barangsiapa yang berdusta atas namaku, maka pasti ia masuk Neraka.’” [HSR. Ahmad (I/83), al-Bukhari (no. 106), Muslim (I/9) dan at-Tirmidzi (no. 2660)]

عَنْ الْمُغِيْرَةِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ كَذِباً عَلَيَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ فَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّداً فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ.

"Dari Mughirah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: Se-sungguhnya berdusta atas (nama)ku tidaklah sama seperti berdusta atas nama orang lain. Barangsiapa berdusta atas (nama)ku dengan sengaja, maka hendak-lah ia mengambil tempat duduknya dari Neraka.” [ HSR. Al-Bukhari (no. 1291) dan Muslim (I/10), diri-wayatkan pula semakna dengan hadits ini oleh Abu Ya’la (I/414 no. 962), cet. Darul Kutub al-‘Ilmiyyah dari Sa’id bin Zaid.

Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment