*Mamoadi*
Materi Tazkiyatun Nufus
MEMAAFKAN atau MENGHUKUM?
Yang pertama adalah kemuliaan dan keutamaan, dan yang kedua adalah keadilan bila yg dihukum berhak utk dihukum, dan bila tdk maka ia adalah kezhaliman.
Kesalahan memaafkan lbh baik daripada kesalahan ktk menghukum. Sebagaimana firman Allah Ta'ala, artinya, "memaafkan itu lebih dekat dg ketaqwaan." (QS. Al-Baqarah: 237)
Dalam ayat yg lain Allah berfirman, artinya, "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah org mengerjakan yg makruf serta berpalinglah daripada orang2 yg bodoh." (QS. Al-A'raf: 199); dan lihat QS.al-Fushilat:34-35).
Rasulullah pernah bersabda, "Allah tdk menambahkan kepada seorang hamba dengan maafnya kecuali kemuliaan." (HR. Muslim)
Seorang penyair mengatakan,
Jika org bodoh berbicara, maka jangan dijawab.
Dan sebaik-baik jawabannya adalah diam.
Al-Ahnaf bin Qais, seorang Tabi'in berkata," Aku org bukan org santun, tetapi aku berusa utk santun."
Mu'awiyah berkata, "Aku malu bila ada kesalahan yg lbh besar dari maafku atau tindakan bodoh lbh besar dari kesantunanku."
Mu'awiyah bertanya kpd Khalid bin Marwan, "Mengapa kamu menyintai Ali..? Dia menjawab, "Karena tiga perkara: Santun saat marah, jujur saat berkata dan memegang janji saat berjanji."
Suatu saat diceritakan, Umar bin Abdul Aziz masuk masjid menjelang Shubuh, kakinya terantuk org yg masih tertidur. Orang itu bangun dan berkata, "Apakah kamu gila?" Umar menjawab, "Tidak". Tetapi sepasang pengawalnya hendak memberi pelajaran kpd laki2 itu, lalu Umar berkata kpd keduanya, "Tahan, dia hanya bertanya kpdku apakah aku gila, dan aku sdh menjawab tidak. Selesai."
Subhaanallaahi, jika karakter dan pembawaan stiap muslim dapat mensuritauladi hal2 tsbt di atas, maka alangkah indahnya jalinan interaksi sesama muslim akan terwujud.
Semoga dapat menjadi motifasi dan pelajaran berharga bagi setiap kita. Amin. Wallaahu a'lam.
Sumber: www.alsofwa.com.
No comments:
Post a Comment