*Abu Ayaz*
BERJABAT TANGAN DGN LAWAN JENIS YG BUKAN MAHROM
Bismillah,
Tradisi jabat tangan menjadikan orang yg tak berjabat tangan dituduh sebagai orang kolot, kaku, ekstrim, hendak memutuskan tali silaturrahim, dsb. Sehingga terjadilah jabat tangan dg saudara sepupu, ipar, teman atau yg lainnya, yg bukan mahram. Padahal dg jelas Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda:
لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لاَ تَحِلُّ لَهُ
"Sungguh ditusuknya kepala salah seorang dari kalian dg jarum dari besi lebih baik baginya daripada ia menyentuh wanita yg tak halal baginya” [HR ath-Thabrani, Shahihul Jami' #4921].
Adakah orang yg hatinya lebih bersih dari hati Nabi صلى الله عليه و سلم? Namun Beliau mengatakan:
إِنِّي لَا أُصَافِحُ النِّسَاءَ إِنَّمَا قَوْلِي لِمِائَةِ امْرَأَةٍ كَقَوْلِي لِامْرَأَةٍ وَاحِدَةٍ أَوْ مِثْلُ قَوْلِي لِامْرَأَةٍ وَاحِدَةٍ
"Sesungguhnya saya tak menjabat tangan wanita, sesungguhnya perkataanku untuk seratus wanita sama dg perkataanku untuk satu orang atau serupa dg perkataanku untuk satu orang wanita" [HR Malik, al-Muwattha' #897; at-Tirmidzi #1597].
Bahkan Aisyah رضي اللّه عنه bersumpah bahwa Nabi tak pernah menyentuh tangan seorang wanitapun ketika proses bai'at, Aisyah berkata:
ولا والله! ما مست يد امرأة قط في المبايعة, ما يبايعهنّ إلاّ بقوله قد بايعتك على ذلك
"Demi اللّه, (tangan Nabi) tak menyentuh tangan seorang wanitapun ketika proses bai'at, Beliau tak membai'at para wanita kecuali dg berkata: 'Saya telah membai'at kamu atas hal itu (yg diucapkan ketika proses bai'at)'." [HR Bukhari #4891), ada juga dg lafadz:
"Dan tangan Rasulullah tak pernah menyentuh tangan seorang wanitapun, kecuali wanita yg dimilikinya (istrinya & budak²)" [HR Muslim #1866; at-Tirmidzi #3306; Ibnu Majah #2875; Ahmad #26857].
[Ustadz Fuad H Baraba']
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment