Monday, March 11, 2013

Menghadiri Maulid

*MH*

Masalah 42: MENGHADIRI PERINGATAN MAULID NABI UNTUK MENGENANG SEMANGAT PERJUANGAN ROSULULLAH


Tanya:

Assalamualaikum, ustadz, sy diundang untuk ikut majlis maulid rasul (?) Lalu sy tanya apa isinya dan mengingatkan kalau maulid tersebut tidak , jawabannya adalah ini Ttg mahabbatur rasul, esensi maulid u/ mengingat bgmn perjuangan Rasulullah.. sgh ghirah dan semangatny bisa kita adopsi, aplikasikan, srta tularkan ps saudara2 seiman.

klo paradigma slm ini hyn u/ mperingati mmg hukumny haram, menurut fatwa ulama. wallahualam smg Allah sll melindungi langkah2 kita, krn sgl amal tergantung dr niat.


Bagaimana sebaiknya menasehatinya ustadz?


Jazakalloh


Jawab:

Bismillah. Sebenarnya dengan mengetahui sejarah maulid Nabi, siapa yg pertama kali mengadakan n memperingatinya, serta bagaimana akidah n pemikiran mereka, dan sikap mereka yg mengkafirkan dan menghalalkan darah istri-istri Nabi dan para sahabat sudah cukup bagi kita untuk tidak mengikuti (menghadiri) dan meniru peringatan maulid Nabi yg mereka ada-adakan dan mereka klaim sbgai bentuk kecintaan kpd Nabi. Sebab pada hakikatnya acara n perayaan tsb diadakan utk menghancurkan ajaran Islam dari dalam, tetapi dibungkus dengan slogan mahabbatur rosul (cinta rosul). Sehingga terkesan bagi orang2 awam yg blm tertanam aqidah dan manhaj yg benar di dalam hati mereka bhw mereka (yg melakukan peringatan maulid Nabi) itu lebih utama n lebih semangat dlm mncintai Rosulullah dibanding para sahabat dan istri-istri Nabi sendiri yg telah berkorban dengan jiwa, raga dan harta mereka dlm membela Nabi dan memegang teguh ajarannya.


Kmdian yg perlu kita sadari pula, bahwa mengenang semangat perjuangan Rasulullah dlm mnyebarkan agama Islam tidaklah dalam bentuk membacakan n mendengarkan syair dan sejarah perjuangan Nabi yg hanya setahun sekali ketika tiba hari yg diduga sbagai hari kelahirannya, tetapi kita berkewajiban mngingat semangat perjuangan beliau sepanjang masa hidup kita di dunia.

Demikian pula, yg wajib kita ketahui n pahami bhwa mencintai Rosulullah itu bukan dengan mengadakan maulid Nabi sbgmn yg dilakukan oleh pemerintahan bani Ubaid yg beraqidah n bermadzhab syi'ah rofidhoh dan ditiru-tiru serta disebar-luaskan oleh orang-orang sufi dengan beraneka ragam tarekatnya, tetapi utk membuktikan kecintaan sejati kpd Rosulullah adalah dengan senantiasa membenarkan apa sj yg beliau beritakan, mengikuti n mengamalkan syariatnya, menjauhi larangannya, meninggalkan apa sj yg tidak diajarkan oleh beliau dlm urusan agama. Allah berfirman di dlm Al-Quran: (artinya) "apa saja yg diajarkan oleh Rosul maka ikutilah (laksanakanlah), dan apa sja yg dilarang oleh Rosul kpd kalian maka tinggalkanlah." (QS. Al-Hasyr: 7)


Dan dalam hadits yg shohih, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda (artinya): "apabila aku perintahkan kalian dengan sesuatu maka laksanakanlah sesuai kemampuan kalian, dan apabila aku melarang kalian dari sesuatu maka tinggalkanlah." Dan perayaan maulid Nabi trmasuk perkara yg dilarang oleh beliau sendiri, krn beliau sndiri yg punya hari kelahiran tdk prnh mperingatinya, tdk prnh pula berwasiat kpd para istri n sahabat utk mngadakannya.


Diantara dalil yg menunjukkan bhw peringatan maulid Nabi wajib ditinggalkan karena dilarang keras oleh Nabi adalah sabda Rosulullah shallallahu alaihi wasallam (artinya): "...dan waspadalah kalian terhadap perkara-perkara baru (dlm urusan agama Islam), karena setiap perkara baru itu adalah bid'ah, dan bid'ah itu sesat." Dan peringatan maulid Nabi tidak dikenal dizaman Nabi, dan Allah jg tdk mensyariatkannya hingga Nabi wafat. Makanya yg pertama kali menganggap peringatan maulid Nabi itu bid'ah yg sesat adalah Nabi sendiri yg punya hari kelahiran tsb, bukan selainnya.

Adapun perkataan sbgian orang yg gemar melakukan peringatan maulid Nabi dan acara-acara bid'ah lainnya, 'YANG PENTING NIATNYA BAIK', maka kita jawab, bahwa niat yg baik sj tidak cukup utk mnjadikan suatu amalan diterima n diberi pahala oleh Allah, tetapi amalan tsb disamping niatnya baik n ikhlas krn Allah, juga harus dilaksanakan sesuai dengan tuntunan Rosulullah. Betapa banyak orang yg menginginkan kebaikan tpi tidak pernah mndapatkannya. Hal ini sbgmn firman Allah dlm surat Al-Kahfi (artinya): "maukah Kami beritahukan kpd kalian ttg orang2 yg merugi amalan-amalannya?" Yaitu mereka adalah orang2 yg amalan2nya tersesat sewaktu di dunia sedangkan mereka mengiranya sebagai amal kebaikan."


Jadi, apapun niat n alasan dari peringatan maulid Nabi, dan diisi dengan acara n amalan apapun, tetap saja ia termasuk dalam kategori amalan bid'ah yg telah dianggap sesat oleh Nabi dlm hadits yg tlh sy sebutkan di atas. Dan sebagai penutup jawaban pertanyaan ini, sy sampaikan sabda Rasulullah yg berbunyi: "setiap umatku pasti akan masuk surga kecuali orang yang enggan memasukinya.". Maka para sahabat bertanya; siapakah orang yg enggan masuk surga itu? Dijawab oeh Nabi: "siapa sj yg mentaati ajaranku maka ia pasti masuk surga, dan siapa saja yg menentang ajaranku berarti dia telah menolak masuk surga." Semoga Allah mnjadikan kita semua sbgai hamba-hamba-Nya yg selalu istiqomah n komitmen dlm mencintai n membela Nabi-Nya dengan mngikuti petunjuknya dan mnjauhi larangan2nya hingga akhir hayat, dan smg kita dikumpulkan brsama beliau di dlm surga Firdaus yg tertinggi.


آمين يا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

No comments:

Post a Comment